lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Gelaran pernikahan kerajaan Inggris antara Pangeran Harry dan Meghan Markle memang telah berlalu.
Namun, masih ada serba-serbi tentang event besar tahun 2018 tersebut yang menarik untuk dibahas.
Satu di antaranya adalah tentang gelar yang disandang Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Keduanya menerima gelar Duke dan Duchess of Sussex.
Namun, lebih lengkapnya, gelar tersebut adalah 'His Royal Highness The Duke of Sussex, Earl of Dumbarton, and Baron Kilkeel' dan 'Her Royal Highness The Duchess of Sussex.'
Gelar ini diberikan kepada Pangeran Harry dan Meghan Markle oleh Ratu Elizabeth II pada hari pernikahan mereka, 19 Mei 2018 lalu.
Pemberian gelar kepada anggota keluarga kerajaan laki-laki merupakan hadiah pernikahan yang secara tradisi diberikan oleh Ratu Elizabeth II.
Ternyata gelar yang diterima Pangeran Harry dan sang istri ini memiliki makna tersendiri.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Reader's Digest, pemilihan gelar 'duke' ini haruslah gelar yang bebas dari skandal apapun.
Contohnya, gelar Duke of Clacrence tidak dipilih karena satu dari anggota kerajaan yang pernah bergelar Duke of Clarence dieksekusi oleh saudaranya.
Lalu, satu anggota kerajaan lain yang juga bergelar Duke of Clarence terlibat prostitusi gay.
Melihat latar belakang ini, tentu gelar Duke of Clarence tidak dipilih.
Namun, ini bukan berarti sejarah di balik gelar Duke dan Duchess of Sussex ini tanpa kontroversi.
Dulu, hanya ada satu anggota kerajaan yang bergelar Duke of Sussex.
Yakni, Pangeran Augustus Frederick, putra kesembilan Raja George III.
Gelar ini otomatis kosong setelah Pangeran Augustus meninggal dunia pada 1843.
Meski ia memiliki dua orang anak dengan Lady Augusta Murray, pernikahan mereka tidak direstui oleh sang raja.
Sehingga terpaksa Pangeran Augustus dipisahkan dari sang istri.
Hal inilah yang menyebabkan anak-anak Pangeran Augustus tidak berhak mendapatkan gelar kerajaan.
Perpisahan itu pulalah yang menyebabkan Meghan Markle menjadi orang pertama yang menyandang gelar Duchess of Sussex.
Meski begitu, gelar ini sangat penting bagi Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Pasalnya, Duke of Sussex sebelumnya berperan penting dalam sejarah karena mendukung penghapusan perdagangan budak.
Satu fakta menarik, mengingat Meghan, pemegang gelar Duchess of Sussex merupakan keturunan Afrika-Amerika.
Pemegang gelar Duke of Sussex sebelumnya juga mendukung penghapusan larangan orang Yahudi, Katholik, dan orang-orang yang ingkar.
Sikap politik liberal inilah yang akhirnya menjauhkan Pangeran Augustus Frederick dari ayahnya dan pengadilan, menurut Royal Collection Trust.
Dengan jumlah gelar terhormat yang terbatas untuk diberikan oleh Ratu, sebenarnya Duke dan Duchess of Sussex hampir tidak akan diberikan pada Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Namun, tidak ada gelar lain yang lebih tepat.
Kedua orang ini, sebagai individu dan sebagai pasangan, dikenal karena beberapa kali melanggar protokol kerajaan dan kecenderungan mereka untuk mengambil tindakan sendiri.
Seperti Pangeran Augustus Frederick, Pangeran Harry dan Meghan Markle memiliki keyakinan yang kuat dan progresif.
Namun, mereka lebih beruntung.
Pasalnya, mereka hidup di masa ketika keluarga kerajaan sudah berpandangan lebih maju.
Mereka memiliki alat dan dorongan untuk membuat dampak kemasyarakatan yang tidak pernah bisa diberikan Duke sebelumnya.
Sehingga, fakta Pangeran Harry dan istrinya diberi gelar Duke dan Duchess of Sussex tampaknya menjadi suratan takdir yang kuat.
Dan diharapkan dapat menandai perubahan yang akan mereka berikan pada dunia melalui warisan yang belum pernah ada.
