Breaking News:

ASTAGA! Selama Mei, Sudah Ada 11 Kasus Candaan Bom di Pesawat, Ada yang Dilakukan Anggota DPRD

Berikut daftar kasus candaan bom di pesawat yang terjadi selama bulan Mei dilansir TribunTravel.com dari berbagai sumber.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Sri Juliati
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Para penumpang meloncat dari sayap Lion Air, di Bandara Internasional Supadio Pontianak dan sosok penumpang yang teriak bom diinterogasi polisi. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kasus candaan bom alias bomb joke yang dilontarkan seorang penumpang Lion Air, FN (26) menambah daftar panjang kasus serupa yang terjadi di Indonesia.

Bahkan selama Mei ini saja, sudah terjadi sembilan kasus candaan bom yang meresahkan dan membuat kepanikan tersendiri di antara penumpang.

Sayangnya hingga kini, belum ada tindakan tegas dari pihak terkait agar kasus tersebut tidak terjadi lagi.

Padahal, sudah ada Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang mengatur soal sanksi bagi mereka yang memberikan informasi palsu yang membahayakan penerbangan.

Berikut daftar kasus candaan bom di pesawat yang terjadi selama bulan Mei dilansir TribunTravel.com dari berbagai sumber.

- 2 Mei 2018, Lion Air

Peristiwa pertama pada Mei, menimpa pesawat Lion Air rute Jakarta-Belitung di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (2/5/2018).

Pesawat tertahan hampir dua jam karena informasi ada bom di kabin pesawat yang kemudian tak terbukti.

Kejadian ini bermula saat seorang penumpang berinisial FW mengatakan ada bom di pesawat.

Pimpinan awak kabin kemudian berkoordinasi dengan seluruh kru yang bertugas untuk menjalankan tindakan sesuai prosedur operasional.

2 dari 4 halaman

Sebagai bagian dari prosedur, 174 penumpang yang sudah berada di pesawat diturunkan kembali.

Sesudah itu, kru melakukan pengecekan menyeluruh yang ternyata tidak ditemukan bom di pesawat.

Pesawat yang sedianya lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 09.25 WIB, terpaksa terbang pada pukul 11.15 WIB.

- 5 Mei 2018, Lion Air

Selang tiga hari, candaan soal bom terjadi pada Lion Air rute Makassar-Surabaya.

Gurauan bom itu bersumber dari seorang penumpang wanita berinisial ST yang saat boarding mengaku pada awak kabin, dia bawa bom.

Demi alasan keselamatan, pilot beserta seluruh kru berkoordinasi dalam menjalankan tindakan menurut standar penanganan ancaman bom.

Lalu dilakukan pengecekan ulang (screening) pada pesawat.

Termasuk terhadap 207 penumpang dewasa, tiga anak-anak dan empat bayi; semua barang bawaan serta kargo.

Hasilnya tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan.

3 dari 4 halaman

Pesawat yang semula berangkat pukul 17.35 WITA, menjadi terbang pada 18.55 WITA.

- 12 Mei 2018, Lion Air

Penerbangan Lion Air JT dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Depati Amir, Pangkalpinang juga sempat tertunda.

Tak lain seorang penumpang berinsial ZN melontarkan kata "bom" kepada awak kabin saat masuk ke pesawat.

Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, tidak ditemukan bom atau barang mencurigakan lainnya.

Sesuai prosedur yang ada, Lion Air menurunkan ZN bersama empat rombongannya dan 10 bagasi, kemudian menyerahkan pada Avsec.

Tertunda hampir satu jam, akhirnya pesawat mendarat di Pangkalpinang pada pukul 17.40 WIB.

- 16 Mei 2018, Lion Air dan Batik Air

Ada tiga kejadian pada dua maskapai 'bersaudara' yang jadi sasaran soal candaan bom ini.

- Pertama, pada pesawat Lion Air dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

4 dari 4 halaman

Pesawat tertunda selama dua jam akibat seorang penumpang berinisial DB mengaku sebagai teroris dan membawa bom di dalam tasnya.

- Kedua, penerbangan Batik Air ID tujuan Lombok Praya-Jakarta sempat terganggu.

Hal ini akibat seorang penumpang berinisial ET mengatakan membawa bom di dalam tasnya saat ditanya petugas karena bawaannya memiliki bentuk mencurigakan.

- Ketiga, masih di hari yang sama dan maskapai yang sama, perjalanan Batik Air rute Cengkareng-Ternate juga sempat terganggu.

Seorang penumpang berinsial RA meneriakkan "bom" kepada pramugari.

Seluruh penumpang, barang bawaan dan kargo pun diturunkan untuk dilakukan pemeriksaan ulang.

Namun, tidak ditemukan barang mencurigakan apapun dan penerbangan tetap berjalan sesuai waktu yang ditetapkan.

- 17 Mei 2018, Lion Air

Dua penumpang Lion Air rute Makassar-Manado, MN dan NM mengaku pada satu awak kabin jika mereka membawa bom dalam koper.

Usai dilakukan pemeriksaan, hasilnya tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan.

Akibat perbuatan mereka berdua, penerbangan Lion Air harus tertunda sekitar tiga jam.

Kejadian tersebut juga mengakibatkan keterlambatan terbang dari Manado tujuan Makassar.

- 18 Mei 2018, Lion Air

Selang sehari, penumpang Lion Air kembali melontarkan candaan soal bom.

Kali ini terjadi pada penumpang Lion Air rute Tarakan menuju Balikpapan.

Pria berinisial EF (28) mengaku membawa bom di dalam tas, ketika dalam proses di jalur pemeriksaan (security check point/ SCP), untuk masuk ke ruang tunggu keberangkatan.

EF merupakan penumpang JT 261 yang rencananya melakukan penerbangan lanjutan (connecting flight) dari Balikpapan ke Surabaya.

Namun, dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain yang mencurigakan.

Beruntung, insiden ini tidak mengganggu penerbangan.

- 23 Mei 2018, Garuda Indonesia

Anggota DPRD Banyuwangi diminta turun dari pesawat karena mengaku membawa bom dalam tasnya.
Anggota DPRD Banyuwangi diminta turun dari pesawat karena mengaku membawa bom dalam tasnya. (Humas Polres Banyuwangi)

Dua anggota DPRD Banyuwangi, Basuki Rachmad dari Fraksi Hanura dan Nauval Badri dari Fraksi Gerindra dibawa ke Polsek Rogojampi setelah mengaku membawa bom di dalam tasnya.

Pernyataan itu dilontarkan saat keduanya akan terbang menggunakan pesawat Garuda GA 265 rute Banyuwangi-Jakarta.

Basuki mengatakan tas milik rekannya yang tengah diperiksa petugas berisikan bom.

Tiga kali petugas bertanya, Basuki tetap menjawab tas milik Naufal berisi bom.

Naufal pun mengiyakan, di dalam tasnya terdapat bahan peledak.

Naufal berkilah korek api dan minyak wangi juga termasuk sebagai bahan peledak untuk membenarkan perkataannya.

- 27 Mei 2018, Lion Air

Seorang penumpang Lion Air berinisial YS (25) diturunkan sebelum pesawat lepas landas, Minggu (27/5/2018).

Semula, ia hendak ke Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia menggunakan Lion Air dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.

YS mengatakan kepada penumpang lainnya, ada bom di pesawat ketika dalam proses masuk ke pesawat (boarding).

Pihak maskapai dan bandara langsung melakukan pengecekan ulang dengan mengembalikan penumpang, barang bawaan dan kargo ke terminal keberangkatan bandara, yang ternyata tidak ada.

Akibat dari kejadian itu penerbangan mengalami keterlambatan.

Penerbangan yang semula dijadwalkan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 11.40 WIB baru bisa diberangkatkan pada 14.15 WIB dan tiba di bandara Kuala Lumpur pukul 17.01 MYT.

Demi kenyamanan dan keamanan, Lion Air melakukan penggantian pesawaan untuk menerbangkan 127 penumpang dewasa dan enam anak.

- 28 Mei 2018, Lion Air

Inilah peristiwa terbaru soal candaan bom yang menghebohkan jagad penerbangan dan dunia maya.

Entah apa yang di pikiran FN (26) saat membuat kacau suasana Bandara Internasional Supadio, Kubu Raya, Senin (28/5/2018).

Mahasiswa asal Wamena, Papua itu melontarkan candaan soal bom di pesawat Lion Air rute Pontianak-Jakarta yang hendak ditumpanginya.

Yang jelas, akibat candaannya yang begitu keterlaluan, banyak penumpang yang panik.

Kepanikan semakin menjadi saat penumpang melompat dari sayap untuk menyelamatkan diri sembari membawa barang masing-masing.

Dalam peristiwa kepanikan tersebut, tujuh orang penumpang terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit TNI AU Dr Mohammad Sutomo, Pontianak untuk mendapatkan perawatan.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
PontianakLion AirBanyuwangiBatik Air Persewangi Banyuwangi Banyuwangi Park Batik Air Kupat Lodoh Sego Cawuk Suku Osing
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved