Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat berbuka, kita dianjurkan untuk berbuka dengan yang manis dan segar.
Tak lain agar tubuh segera terhidrasi dan energi yang sempat hilang, bisa cepat kembali.
Satu di antaranya dengan mengonsumsi semangka saat berbuka.
Semangka dapat menghidrasi tubuh sebesar 92 persen, karena buah ini sebagian besar terdiri dari air dan gula.
Selain itu, buah ini juga mengandung garam rehidrasi, misalnya magnesium, kalsium, natrium dan kalium yang dapat menghidrasi tubuh lebih efektif daripada air.
Banyak orang terobsesi dengan buah yang lezat dan menyegarkan ini.
Sayangnya, bagi sebagian orang, bukan hal gampang untuk membeli semangka yang bagus dan segar.
Dilansir dari Brigt Side, berikut tips memilih semangka yang baik dan segar dari para petani berpengalaman.
1. Semangka 'cewek' dan 'cowok'
Banyak orang tidak tahu, petani bisa membedakan semangka menurut jenis kelamin.
Misalnya, semangka 'cowok' lebih besar, memiliki bentuk memanjang, dan berair.
Semangka 'cewek' memiliki bentuk bulat dan sangat manis.
2. Lihatlah 'guratannya'
Bintik-bintik cokelat seperti pada semangka artinya 'sentuhan' lebah saat penyerbukan bunga berkali-kali.
Semakin banyak penyerbukan, semakin manis buahnya.
3. Lihatlah bercak tanah atau field spot
Bercak kuning atau yang dikenal sebagai bercak tanah adalah tempat semangka berada di tanah dan matang di bawah Matahari.
Semangka matang selalu memiliki bintik kuning atau kuning oranye-kuning, bukan putih.
4. Periksa 'ekornya'
'Ekor' kering menunjukkan, semangka sudah matang.
Namun, jika ekornya berwarna hijau, berarti semangka dipetik terlalu cepat dan tidak matang.
5. Perhatikan ukurannya
Lebih baik pilih yang berukuran rata-rata.
Perhatikan juga, baik besar maupun kecil, semangka harus terasa berat untuk ukurannya.
6. Tidak ada rongga atau retakan di dalamnya
Segera buang jika kamu menemukan lubang besar di dalam semangka.
Dikutip dari healthylifetricks.com menurut para ahli, itu adalah indikator yang jelas semangka tidak diproduksi secara alami dan dibuat secara sintetis.
Penggunaan pupuk dalam dosis tinggi saat perawatan tanamannya membuat buah dirangsang untuk membesar dalam waktu singkat.
Semakin banyak penggunaan pupuknya, akan semakin besar retakan atau rongganya.
Hal ini terjadi karena pembentukan gas dalam buah yang memerlukan ruang.
Para ahli memperingatkan jika kamu mengonsumsinya, tumor dan beberapa masalah neurologis yang sulit diobati akan kamu derita.