Breaking News:

Ramadan 2018

6 Jenis Destinasi 'Traveling' yang Cocok Dikunjungi Saat Puasa, Bikin Ramadan Makin Bermakna

Traveling saat puasa juga bisa membuatmu merasakan tantangan atau kemudahan berpuasa di tempat-tempat lain.

Editor: Sinta Agustina
TRIBUN TRAVEL/SINTA AGUSTINA
Pasar kecil di kawasan Jabal Uhud, Madinah, Arab Saudi, Jumat (10/11/2017). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Traveling saat puasa bukanlah tidak mungkin.

Kamu bisa memilih destinasi-destinasi yang tidak menguras tenaga, juga memberi arti lebih untuk puasa.

Traveling saat puasa juga bisa membuatmu merasakan tantangan atau kemudahan berpuasa di tempat-tempat lain.

Berikut beberapa tips memilih destinasi yang cocok bagi traveler saat berpuasa.

Jam Gadang terlihat dari Pasar Atas, Bukittinggi, Sumatera Barat.
Jam Gadang terlihat dari Pasar Atas, Bukittinggi, Sumatera Barat. (TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA)

1. Pilih negara/destinasi muslim atau mayoritas muslim

Kamu bisa merasakan budaya negara atau destinasi setempat saat Ramadan.

Terutama budaya berbuka puasa, dan hidangan-hidangan unik yang hanya muncul saat Ramadan.

Di Indonesia sendiri banyak destinasi yang menyuguhkan tradisi khusus selama bulan Ramadan, terutama saat berbuka puasa.

Mulai dari Aceh, Padang, dan kampung-kampung arab bustaman yang ada di berbagai kota.

Untuk tujuan negara, bisa mengunjungi Malaysia, Turki, Saudi Arabia, China bagian selatan, dan masih banyak lagi.

2 dari 4 halaman

2. Pilih negara dengan jam puasa pendek

Kamu bisa mencoba berpuasa di Australia, atau Selandia Baru yang memiliki waktu puasa lebih pendek dari Indonesia.

Selain memberikan pengalaman baru, tentunya traveling ke negara ini tidak akan membuatmu lebih lelah dari traveling di Indonesia.

Dibandingkan dengan umat muslim di belahan bumi utara, warga Australia dan Selandia Baru mengalami durasi puasa lebih pendek yaitu sekitar 11 jam per hari.

Mulai pukul 5.58 pagi sampai 18.31 saat berbuka puasa.

Kapal Ferry di dermaga Pulau Rottnest, Australia Barat.
Kapal Ferry di dermaga Pulau Rottnest, Australia Barat. (TRIBUNTRAVEL.COM/SRI JULIATI)

3. Negara non-muslim yang memiliki komunitas muslim

Mungkin penasaran bagaimana rasanya berpuasa sebagai minoritas. Tentunya akan merasakan tantangan tersendiri.

Bukan tidak mungkin kekeluargaan di dalam komunitas sangat erat, sehingga bisa memberikan arti mendalam saat berpuasa di sana.

4. Destinasi wisata yang menawarkan "volunturism"

Menjadi sukarelawan saat berpuasa tentunya akan menambah pahala.

3 dari 4 halaman

Agenda traveling pun akan bernilai lebih saat berkunjung ke destinasi tersebut.

Di Indonesia sudah banyak konsep liburan sembari menjadi relawan.

Mulai dari mengajar di desa wisata, membantu warga bercocok tanam, hingga wisata sembari jadi relawan konservasi hewan langka.

5. Destinasi wisata yang sejuk

Cuaca terik baiknya dihindari saat traveling pada bulan Ramadan, agar tidak menguras energi.

Banyak tempat sejuk di Indonesia yang menawarkan lanskap menakjubkan, seperti Dieng Plateau, Ranu Pani, Puncak Bogor, Ijen, dan lain-lain.

Kawah Ijen.
Kawah Ijen. (TRIBUN TRAVEL/SINTA AGUSTINA)

6. Berkunjung ke negara yang memiliki arti khusus saat Ramadan

Ada aktivitas yang memiliki arti khusus jika dilakukan di bulan Suci Ramadan.

Kamu tentu bisa melakukannya sembari ke negara atau daerah tertentu.

Seperti umrah ke Mekah.

4 dari 4 halaman

Selain itu juga bisa silaturahmi ke kota-kota tempat tinggal sanak saudara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Destinasi "Traveling" Seperti Apa yang Cocok saat Puasa?

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Kawah IjenAustraliaMekah Fomepizole HBF Park Anthony Albanese
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved