Breaking News:

Gunung Merapi Erupsi

Erupsi dan Keluarkan Asap Tebal, Inilah Keunikan Gunung Merapi Dibanding Gunung Berapi Lain di Dunia

Gunung Merapi merupakan satu dari jajaran gunung yang terkenal di kalangan peneliti geologi dunia.

Tribun Travel/Sinta Agustina
Gunung Merapi 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Jumat (11/5/2018) pagi ini, Gunung Merapi mengalami letusan freatik dan mengeluarkan asap tebal mirip cendawan.

Masyarakat pun dihimbau untuk tetap tenang dan menjauhi kawasan radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Awan Gunung Merapi dari Lapangan Baturan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jumat (11/5/2018) pagi
Awan Gunung Merapi dari Lapangan Baturan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jumat (11/5/2018) pagi (TRIBUNTRAVEL.COM/SRI JULIATI)

Terakhir, gunung dengan ketinggian 2.930 mdpl ini meletus pada 2010.

Gunung Merapi merupakan satu dari jajaran gunung yang terkenal di kalangan peneliti geologi dunia.

Pasalnya, gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini memiliki keunikan tersendiri bagi para peneliti.

Dikutip TribunTravel.com dari beberapa sumber, ada tiga hal yang membuat Gunung Merapi lain daripada gunung berapi lainnya.

1. Faktor tipe letusan.

Rentang waktu terjadinya letusan Gunung Merapi cukup berdekatan, yakni termasuk pada siklus empat tahunan.

Rentang waktu empat tahun bagi terjadinya letusan gunung berapi ini cukup jarang dialami gunung berapi lainnya.

2 dari 3 halaman

Bahkan, tipe letusan Gunung Merapi tidak dimiliki oleh gunung berapi lain di dunia.

2. Faktor akses.

Gunung Merapi memiliki ketinggian tidak sampai tiga kilometer di atas permukaan laut.

Tepatnya, dengan ketinggian 2.930 meter di atas permukaan laut.

Hal ini membuat akses pendakian Gunung Merapi tidak terlalu jauh untuk ditempuh.

3. Faktor lokasi hunian penduduk.

Tidak seperti gunung berapi di negara-negara lain yang jarang dihuni, lereng Gunung Merapi menjadi lokasi permukiman penduduk.

Di luar negeri, tinggal di kawasan gunung berapi dianggap sangat berisiko terkena bencana.

Bahkan, jika dibandingkan dengan gunung berapi di Jepang, jumlah penduduk yang harus mengungsi saat Gunung Merapi meletus mencapai ribuan orang.

Hal ini disebabkan faktor sosial-budaya dan kearifan lokal.

3 dari 3 halaman

Penduduk mengganggap gunung sebagai lambang kesuburan.

Ditambah lagi, tanah di sekitar lereng gunung berapi sangat subur.

Sehingga banyak penduduk yang memanfaatkannya untuk bertani.

Di Indonesia, tak hanya Gunung Merapi yang lerengnya dihuni banyak penduduk.

Misalnya, Gunung Kelud dan Gunung Sinabung.

Melihat keunikan Gunung Merapi, banyak peneliti dari berbagai penjuru dunia datang untuk melakukan riset dan berinteraksi dengan masyarakat lereng gunung yang jarang mereka jumpai di negara lain.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Gunung MerapiYogyakartaJawa Tengah
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved