Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa bilang hanya manusia yang bisa melahirkan?
Benda mati seperti batu juga bisa.
Batu-batu ini mampu melahirkan setiap waktunya.
Dilansir TribunTravel.com dari laman amusingplanet.com, di pegunungan Freita di Portugal utara, dekat desa yang disebut Castanheira, ada blok granit besar yang secara berkala mengeluarkan batu kerikil berukuran kecil.
Fenomena geologi langka ini dikenal secara lokal sebagai Pedras Parideiras, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai "batu yang melahirkan."
Mother rock adalah singkapan granit berukuran sekitar 1.000 meter dengan 600 meter.
Permukaan batu dihiasi dengan nodul kecil berbentuk seperti cakram bikonveks yang berukuran antara 2 dan 12 cm.
Karena cuaca atau erosi termal, nodul-nodul ini terlepas dari batu induk, meninggalkan relief gelap di permukaannya.
Nodul atau “batu bayi” ini terdiri dari unsur mineral granit yang sama dengan batu induk, tetapi lapisan luarnya tersusun dari biotit, sejenis mika yang memiliki sedikit hambatan mekanis.

Air hujan atau embun merembes ke retakan di mika, dan ketika musim dingin tiba membeku.
Ketika air mengembang, es bertindak seperti irisan yang didorong lebih dalam dan lebih dalam ke biotit setiap musim dingin sampai nodul dipaksa lepas dari batu granit.
Dibutuhkan ratusan musim dingin agar hal ini terjadi.
Bagi penduduk lokal, Pedras Parideiras melambangkan kesuburan.
Mereka percaya bahwa seorang wanita yang ingin hamil dapat meningkatkan peluangnya dengan menempatkan satu batu kecil itu di bawah bantal tidur.
Mengambil batu-batu ini dari lokasi yang sekarang menjadi bagian dari Arouca Geopark dan diakui oleh UNESCO karena kepentingan geologinya dilarang.
meski mendapat peringatan, pengunjung masih mengambil 'bayi batu' yang menempel.
Fenomena serupa dikatakan terjadi di China.
Seperti Pedras Parideiras, ada tebing yang mengeluarkan batu berbentuk telur besar berusia 30 tahun atau lebih, menurut penduduk setempat.
"Telur", diyakini sebagai konkret dari beberapa jenis, jauh lebih besar dan lebih berat daripada "batu-batu bayi" Portugis.
Ukurannya dapat bervariasi antara 30 hingga 60 sentimeter dengan diameter dan berat sebanyak 300 kg.
Para ilmuwan memiliki beberapa teori tetapi asal muasal telur batu ini masih belum diketahui.
Mirip dengan batu Portugis, penduduk setempat percaya batu-batu ini membawa keberuntungan dan membantu ibu hamil melahirkan bayi laki-laki, sehingga keluarga selalu membawa mereka pulang setiap kali telur baru ditemukan.
Ada sekitar 70 telur yang masih menempel di permukaan batu yang siap bermunculan dalam beberapa dekade.