Breaking News:

Bukan Flu! Ini 5 Penyakit Aneh yang Bisa Menyerangmu Saat Liburan, Amnesia Tiba-tiba Emang Ga Takut?

Tahukah traveler, jika flu bukan jadi satu-satunya penyakit yang sering menyerang wisatawan.

smartertravel
Ilustrasi sakit 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ada banyak rangkain kegiatan yang traveler lakukan ketika liburan.

Yang paling simpel adalah memegang benda-benda asing di lokasi wisata atau peralatan yang ada di hotel tempatmu menginap.

Meski terlihat biasa saja, sebenarnya hal-hal simpel itu bisa mendatangkan banyak penyakit untuk kita.

Sebut saja flu.

Bisa jadi itu karena daya tahan tubuh yang menurun.

Namun tahukah traveler, jika flu bukan jadi satu-satunya penyakit yang sering menyerang wisatawan.

Masih ada penyakit aneh yang kadang tiba-tiba menyerang traveler saat liburan.

Dilansir TribunTravel.com dari Smartertravel.com, berikut ini 5 penyakit paling aneh yang sering datang saat traveler tengah berlibur.

1. Amnesia wisatawan: Amnesia Global Transien

Penyakit ini ditandai dengan hilangnya ingatan sesaat.

2 dari 4 halaman

Biasanya penderita akan lupa bagaimana dia sampai di lokasi tujuan dan siapa dirinya.

Bagaimana penyakit ini terjadi hingga kini para ilmuan masih belum yakin.

Diperkirakan 3 hingga 10 orang dari 100.000 terkena penyakit aneh ini.

Studi tahun 2006 menemukan jika 96 persen subjek berada di rentan usia 51 dan 80 tahun, dengan hampir terbagi antara pria dan wanita.

Lantas bagaimana cara menghindarinya?

Bukan perjalanan itu sendiri yang memicu penyakit aneh ini, tetapi lebih kepada hal-hal yang orang gunakan untuk melarikan diri - seperti konflik di rumah atau pekerjaan dan tekanan keuangan.

Ada baiknya tidak terlalu banyak mengonsumsi obat tidur sebelum istirahat.

2. Schistosomiasis

Penyakit ini ditandai dengan ruam dan gatal disertai demam, batuk, dan nyeri otot.

Biasanya hal ini bisa terjadi saat traveler tiba-tiba masuk dalam sebuah kolam, padahal mungkin tubuh tidak sedang menerimanya.

3 dari 4 halaman

Penyakit aneh ini paling banyak terjadi di daerah-daerah tertentu di Afrika, Timur Tengah, Amerika Selatan, Asia, dan Karibia.

Bicaralah dengan dokter tentang rencana sebelum traveling.

Tidak ada obat pencegahan, tetapi perawatan segera setelah kembali dapat membuat perbedaan besar.

Ada baiknya coba tempelkan sedikit tubuhmu sebelum mulai masuk kolam atau pantai.

3. Barefoot Nightmares: Cacing tambang

Penyakit ini ditandai dengan rasa gatal pada kaki hingga melempuh.

Biasanya terjadi saat traveler berada pada daerah tropis.

Gejalanya kadang diasumsikan sebagai gigitan serangga yang tidak berbahaya, padahal pembekakannya bisa sebabkan kematian.

Penyakit mematikan ini bisa terjadi jika traveler berhari-hari berjalan tanpa alas kaki.

Baik di pantai maupun tempat lainnya.

4 dari 4 halaman

Larva cacing tambang hidup di pasir dan bisa menembus kulit saat berjalan-jalan.
Kabar baiknya, setelah didiagnosis, penyakit aneh ini bisa diobati dalam satu hingga tiga hari.

Ada baiknya traveler selalu menggunakan sandal di mana pun kamu berada.

(tipscrew.com)

4. Penyakit tidur: Afrika Trypanosomiasis

Sekilas namanya mungkin terdengar lucu, tapi ini dapat mengganggu siklus tidurmu.

Gejala awal yang ditiumbulkan biasanya demam, gatak, nyeri, dan sakit kepala.

Korban bisa mendapatkan penyakit aneh ini melalui gigitan lalat tsetse yang terinfeksi.

Trypanosomiasis sebenarnya adalah parasit; gigitan lalat hanyalah cara ditransmisikan.

Lalat umum di seluruh sub-Sahara Afrika.

Jika dibiarkan tidak diobati, trypanosomiasis Afrika dapat menyebabkan kerusakan neurologis yang tidak dapat diperbaiki atau bahkan kematian.

Ada baiknya menggunakan semprotan nyamuk dan menggunakan pakaian terang untuk menjecah lalat menempel pada tubuhmu.

Sayangnya lengan panjang dan celana mungkin tidak cukup jika menghalangi, terlebih lalat dapat menggigit kain tipis.

5. Fishy Eats: Ciguatera

Makan ikan tidak semuanya bisa berdampak baik.

Jika salah traveler bisa mengalami gejala seperti muntah, dan diare.

Memakan ikan mentah jadi penyebab utama dari penyakit ini.

Risiko penyakit ini paling tinggi pada ikan dari Laut Karibia dan Pasifik dan Samudra Hindia.

Sayangnya, tidak ada tanda atau petunjuk visual untuk membantu menghindari risiko.

Tetaplah bersnorkeling dengan ikan-ikan cantik itu.

Tetapi jika memilih makanan laut, cobalah untuk menghindari penyebab terburuk (barakuda dan belut moray), serta organ ikan, di mana tingkat racun dapat diperbesar.

(TribunTravel.com, Tertia Lusiana)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
AfrikaAsiaTimur TengahAmerika Serikat Quincy Jones Pager (Beeper) Haleem Mansaf Tharid Freekeh (Frikeh) Kousa Kafta Maamoul
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved