Breaking News:

Dikenal Sebagai Pulau Terbesar Ketiga di Dunia, Kalimantan Punya 3 'Pemilik' Lain Selain Indonesia

Pulau ini tak cuma dimiliki Indonesia saja. Ada 3 pemilik lain yang juga menghuni Kalimantan.

Asia Times
Suku dayak di Kalimantan 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Setelah Greenland dan New Guinea, Borneo menjadi pulau terbesar ketiga di dunia.

Dengan keanekaragaman hayati yang tak tertandingi, budaya dan keajaiban alam, menjadikannya surga bagi ekowisata.

Uniknya, pulau ini tak cuma dimiliki Indonesia saja.

Ada 3 pemilik lain yang juga menghuni Kalimantan.

Bukan tanpa alasan mengapa pulau Borneo ini memiliki 4 pemilik.

Sejarah panjang pembagian ini yang yang menjadi alasannya, seperti dilansir TribunTravel.com dari laman theculturetrip.com.

Berikut 4 pemilik yang menghuni Kalimantan.

1. Brunei Darussalam

Brunei
Brunei (eurovoix-world.com)

Kesultanan Brunei merupakan satu negara terkecil di dunia.

2 dari 4 halaman

Meski demikian, beberapa abad yang lalu, Kekaisaran Brunei membentang di sebagian besar pesisir Kalimantan, mengendalikan perdagangan maritim.

Setelah hubungan sebelumnya dengan China dan Hindu, Melayu Brunei masuk Islam pada abad ke-15.

Kekaisaran dikenal dunia melalui perdagangan.

Sayang akibat konflik internal, kolonialisme dan pembajakan menyebabkan jatuhnya Brunei .

Pada 1888, Sultan meminta Inggris untuk membantu memerangi perompak yang menyerang.

Brunei menjadi Protektorat Inggris sampai kemerdekaan mereka hampir satu abad kemudian pada 1984.

Sultan Brunei adalah teman baik dengan Ratu Inggris dan sangat kaya.

2. Malaysia

Malaysia
Malaysia (ukabc.org.uk)

Kisah Malaysia berakar pada kolonialisme Inggris .

Perdagangan Rempah-rempah yang booming beberapa abad yang lalu sama menguntungkannya dengan industri minyak dewasa ini.

3 dari 4 halaman

Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris berlayar ke seluruh dunia untuk mencari rempah-rempah seperti kayu manis dan lada.

Pada abad ke-18, Perusahaan Hindia Timur Britania, yang kemudian berganti nama menjadi Perusahaan Borneo Utara Britania, tiba dan mengeksploitasi sumber daya alam di Sabah dan Sarawak.

Perusahaan tumbuh dan memerintah segalanya terlepas dari urusan luar negeri, menjadikan Borneo Utara sebagai pusat ekonomi.

Infrastruktur termasuk jalan dan kereta api dibangun bersama dengan revolusi dalam sistem pendidikan.

Setelah kehancuran selama Perang Dunia II, Kerajaan Inggris menyerap Borneo Utara sampai mereka bergabung dengan Federasi Malaysia pada 1963.

3. Labuan

Labuan
Labuan (beritadaily.com)

Pulau-pulau yang membentuk Labuan di lepas pantai Sabah dekat Brunei memiliki posisi yang agak unik di Borneo Malaysia.

Secara historis, Labuan milik Brunei sampai kemudian direbut Inggris.

Entah perebutan itu terjadi di bawah tekanan atau sebagai tanda untuk perlindungan terhadap pembajakan pada 1846.

Pulau ini bergabung dengan British North Borneo Company pada 1890, berubah menjadi pangkalan angkatan laut.

4 dari 4 halaman

Dengan status bebas bea hari ini, Labuan menjadi Wilayah Federal setelah menyerahkan dari Sabah pada 1984.

Pemerintah menciptakan pusat keuangan lepas pantai pada 1990.

4. Indonesia

Indonesia
Indonesia (europa.eu)

Indonesia memiliki lebih dari 70% wilayah di Kalimantan.

Secara historis, kawasan ini memiliki hubungan kuat dengan India dengan agama Buddha dan Hindu yang dominan.

Suku Dayak Adat menghuni tanah sampai abad ke-17.

Para penambang China membentuk daerah kantong kecil, Republik Lanfang, lebih dari 200 tahun yang lalu setelah mengalahkan Kesultanan Melayu setempat .

Masa kolonial dimulai dengan Belanda berkembang dari bagian lain Indonesia modern pada 1800-an.

Pasca Perang, Kalimantan bergabung dengan Indonesia, yang diikuti oleh perselisihan wilayah dengan Malaysia dan kelompok etnis yang berlangsung hingga saat ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
KalimantanBrunei DarussalamMalaysiaLabuanIndonesiaInggrisTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved