Breaking News:

Lagi-lagi Foto Pendaki Petik Edelweis Viral dan Panen Hujatan, Intip 8 Fakta Menarik Bunga Abadi

Viral beredar foto remaja perempuan yang mencabut bunga edelweis saat mendaki gunung. Sebelum sembarangan memetik, lihat dulu fakta bunga edelweis.

edelweiss-angelflower.blogspot.co.id
edelweis 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini viral beredar di Facebook, foto remaja perempuan yang mencabut bunga edelweis saat mendaki.

Dilansir TribunTravel.com dari laman TribunStyle.com, seorang remaja pengguna akun Facebook NF terlihat mengunggah sebuah foto yang menunjukkan dirinya memegang bunga edelweis.

(TribunStyle.com)
(TribunStyle.com)

Ia bahkan mencabut dan membawa pulang bunga tersebut lantas mengunggahnya ke Facebook miliknya.

Alhasil unggahannya menjadi viral di Facebook serta menuai kritikan keras dan hujatan dari netizen.

Pasalnya, bunga edelweis sangat dilarang untuk dipetik, apalagi dibawa turun sebagai kenang-kenangan dari pendakian.

Apalagi, larangan memetik bunga edelweis sendiri sudah jelas dipampang di hampir semua tempat pendakian.

Larangan memetik bunga edelweis utamanya disebabkan karena populasi tanaman tersebut yang kini semakin berkurang.

Lalu, sebenarnya apa sih keistimewaan bunga edelweis itu?

Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum beberapa fakta tentang bunga edelweiss dari beberapa sumber.

2 dari 3 halaman

1. Bunga edelweis merupakan bunga endemik yang hanya tumbuh di daerah pegunungan.

Di Indonesia, bunga edelweis dapat ditemui di Gunung Papandayan dan Gunung Gede di Jawa Barat, Gunung Rinjani di Lombok, Gunung Semeru di Jawa Timur, dan lainnya.

2. Bunga edelweiss memiliki nama latin Anaphalis javanica dan dikenal pula sebagai edelweiss Jawa atau bunga senduro.

Edelweis Jawa
Edelweis Jawa (wikimedia.org)

Namun, bunga edelweis di Indonesia berbeda dari bunga edelweis di luar negeri.

Leontopodium alpinum
Leontopodium alpinum (wikimedia.org)

Bunga edelweis di luar negeri adalah bunga yang bernama latin Leontopodium Alpinum.

3. Edelweiss biasa mekar pada periode April hingga Agustus setiap tahun, terutama saat musim hujan berakhir.

4. Memetik atau mencabut bunga edelweis bisa terancam hukuman sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1.

5. Menurut catatan sejarah, bunga edelweiss Jawa ditemukan oleh seorang naturalis asal Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada 1819.

6. Kenapa disebut bunga abadi?

Bunga edelweis memiliki hormon anti-kerontokan kelopak bunga yang disebut hormon etilen.

3 dari 3 halaman

Bahkan, keawetan bunga edelweiss yang mekar bisa bertahan hingga sepuluh tahun.

7. Jika kamu menemukan penjual bunga edelweis, mereka tidak melanggar hukum.

Pasalnya, bunga edelweis yang diperbolehkan untuk dijual didapat dari hasil budidaya.

Sementara, bunga edelweis hasil budidaya terlihat lebih gemuk dan subur dibandingkan bunga yang tumbuh liar.

8. Bunga edelweis sendiri juga sekarang menjadi spesies yang terancam punah.

Di Gunung Bromo, kabarnya bunga edelweis kini semakin jarang ditemukan, bahkan hampir-hampir tidak ada.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
bunga EdelweisFacebookGunung RinjaniGunung Gede Facebook Lite Curug Cibeureum
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved