lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Cinta mampu membuat seseorang melakukan apapun demi orang yang dikasihinya.
Bahkan dalam keadaan sakit, mereka selalu setia mendampingi dan memilih untuk tidak menyerah.
Seperti pasangan yang berasal dari Connecticut, Amerika Serikat ini.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Daily Mail, ketika Andy Fierlit mengatakan kepada istrinya bahwa dia akan tetap berada di sisinya dalam keadaan sakit dan sehat, dia bersungguh-sungguh dengan janjinya.
Sekitar 27 tahun yang lalu, Donna Fierlit menderita aneurisma otak.
Dia berusia 45 tahun pada saat itu dan mengalami lumpuh sebagian.
Dia terpaksa menggunakan kursi roda dan menderita hilang ingatan jangka pendek.
Dokter pernah menyarankan agar Andy untuk menempatkan Donna di panti jompo saja.
Namun, Andy menolaknya.
"Saya bilang tidak mungkin, itu tidak akan terjadi."
"Saya berjanji kepadanya, kami akan menjalani kehidupan sebaik mungkin," kata Andy saat wawancara dengan CNN pada Jumat (13/4/2018) kemarin.
Andy dan Donna bertemu 58 tahun yang lalu ketika masih remaja di sebuah acara tari di gereja.
Andy berkata ketika dia melihat Donna, dia mendekatinya dan meminta permen karet.
Saat itu Donna malah berkata "pergi saja," tetapi seketika sesuatu muncul di antara mereka.
Tidak lama setelah mereka berkencan, pasangan itu mengikat janji pernikahan tahun 1966.
Kini, keduanya memiliki empat anak, 12 cucu, dan kenangan yang manis.
"Cinta adalah sesuatu yang harus kamu kerjakan," kata Andy kepada CNN.
"Itu harus menjadi bagian dari dirimu," tambah Donna.
"Kamu tidak bisa menyemprotkannya ke badanmu seperti cologne dan tiba-tiba kamu membuat orang lain jatuh cinta," Andy melanjutkan.
Dengan tekad untuk berbuat terbaik dalam situasi yang mereka hadapi setelah aneurisma menyerang Donna, pasangan itu mulai traveling.
Perjalanan pertama mereka adalah pelayaran ke Bermuda.
Hampir tiga dekade, pasangan itu telah berpetualang ke lebih dari 20 negara dan tujuh benua.
"Afrika, Australia, Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartika," kata Andy, menyebutkan beberapa tempat yang pernah mereka kunjungi.
Bepergian dengan seseorang di kursi roda memang bukanlah hal yang mudah, kata Andy, tetapi mereka selalu berhasil melaluinya.
Selama perjalanan di Eropa, dia mengatakan Donna harus naik di bagian kargo karena kereta tidak dapat mengakomodasi kursi roda.
Meski begitu, mereka tetap bersenang-senang.
Keduanya bahkan memiliki nama panggilan lucu untuk kursi roda Donna, yakni Proud Maria.
Hingga saat ini, Donna dan Andy telah membiayai perjalanan mereka dengan tabungan pribadi, tetapi jumlahnya kini mulai berkurang.
Andy mengatakan dia mengharapkan sedikit kemurahan hati orang banyak agar mereka dapat melanjutkan perjalanan keliling dunia.
Tempat berikutnya yang ingin mereka kunjungi adalah Skandinavia.
"Satu langkah setiap saat," kata Andy.
"Itulah tujuannya: untuk terus hidup, menikmati hidup."
