Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Mengunjungi museum memiliki keseruan tersendiri.
Selain jalan-jalan, museum juga menawarkan bonus pengetahuan sejarah sekaligus sensasi seolah menelusuri kembali masa lalu.
Kali ini, TribunTravel.com merangkum empat museum tertua di Indonesia.
Kategori tertua ini didasarkan pada tahun didirikannya bangunan museum untuk pertama kali.
Apa saja ya?
Yuk simak deretannya berikut.
1. Museum Wayang

Terletak di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat, Museum Wayang dulunya adalah bangunan gereja Belanda yang disebut De Oude Hollandsche Kerk dan dibangun pada 1640.
Museum Wayang ini sendiri diresmikan pada 13 Agustus 1975.
Kini, masih ada beberapa bagian gereja yang masih dipertahankan untuk Museum Wayang.
Tak hanya wayang dari dalam negeri, museum ini juga memuat koleksi wayang dari luar negeri seperti China dan Kamboja.
Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber, dan gamelan.
2. Museum Bahari

Museum Bahari terletak di Jakarta Barat, tepatnya di Jalan Pasar Ikan No. 1 Sunda Kelapa.
Museum Bahari memuat koleksi yang berkaitan dengan kelautan dan kenelayanan bangsa Indonesia.
Seperti kapal atau perahu, data-data mengenai kelautan, navigasi, jangka, teropong, bahkan Kapal Zaman VOC.
Ada pula koleksi biota laut dan sebaran ikan di perairan Nusantara.
Bangunan museum ini didirikan antara 1652 hingga 1771, dan baru pada 7 Juli 1977 diresmikan sebagai Museum Bahari.
3. Museum Fatahilah

Museum Fatahilah juga dikenal dengan nama Museum Sejarah Jakarta.
Sesuai namanya, Museum Fatahillah berkaitan dengan sejarah Jakarta, mulai dari masa prasejarah hingga pendirian Kota Jayakarta pada 1527.
Terletak di pusat Alun-alun Fatahillah di Jalan Pintu Besar Utara 27, museum ini juga berdiri dengan dua museum lainnya.
Museum Fatahillah menempati dua gedung panjang di area Kota Tua Jakarta yang dulunya adalah Gedung Balaikota (Stadhuis).
Gedung tersebut dibangun tahun 1707 atas perintah Gubernur Jenderal Joanvan Hoon dan baru selesai tahun 1712.
Sedangkan Museum Fatahilah sendiri diresmikan pada 30 Maret 1974.
4. Museum Benteng Vredeburg

Ini merupakan bangunan peninggalan Pemerintah Hindia Belanda yang pertama dibangun pada tahun 1760 dan selesai dibangun pada 1830.
Bangunan ini beberapa kali mengalami pergantian fungsi.
Pada 1760 hingga 1830, menjadi benteng pertahanan.
Pada 1830 hingga 1945 menjadi markas militer Belanda dan Jepang.
Sedangkan pada 1945 hingga 1977 menjadi markas militer RI.
Hingga akhirnya, pada 23 November 1992 secara resmi Benteng Vredeburg menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Yogyakarta.
Di dalamnya, terdapat sejumlah diorama sejarah Indonesia.
Museum Benteng Vredeburg adalah sebuah benteng yang terletak di depan Gedung Agung dan Kraton Kesultanan Yogyakarta.