Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat berlibur ke suatu negara, ada beberapa hal yang musti kau perhatikan.
Satu yang cukup penting adalah etika.
Kadang, hal-hal yang dianggap lumrah di negara kita bisa menjadi masalah di tempat lain.
Jangan sampai kamu dibenci karena perilakumu.
Berikut beberapa tipe wisatawan yang dibenci penduduk lokal seperti dilansir TribunTravel.com dari laman travelversed.com.
Berharap kamu tak menjadi satu diantaranya.
1. Turis yang suka mengabaikan aturan

Sama menggodanya dengan memainkan kartu “Saya hanya seorang turis”, kamu tidak boleh mengambil jalan pintas atau mencemooh peraturan dan berharap mendapat izin hanya karena kamu orang asing.
Satu hal yang paling menarik tentang perjalanan adalah kamu dihadapkan dengan tantangan baru untuk diatasi, apakah itu terkait dengan navigasi, bahasa, atau budaya.
Jangan melanggar peraturan lalu lintas, mengabaikan tanda atau permintaan dari penduduk setempat dan jangan pernah berpikir untuk memotong antrean.
2. Turis yang berpakaian seenaknya

Saat berlibur ke suatu negara, ada baiknya mempelajari musim yang sedang terjadi di sana.
Atau pakaian yang boleh dan tidak boleh digunakan.
Jangan berpiknik di sekitar Monako dengan mengenakan kaus kaki dan sandal atau berjalan tanpa penutup di pantai Mumbai.
3. Turis yang menganggap semua orang bisa berbahasa Inggris

Bahasa Inggris mungkin bahasa dominan di banyak bagian dunia, tetapi itu tidak berarti semua orang berbicara dengan baik.
Jika kamu berkunjung sebuah negara dengan berbicara bahasa Inggris pada orang-orang lokal dan kemudian tidak mendapat respons dari mereka, jangan terkejut.
Berkomunikasilah secara perlahan, bersabarlah, dan bahkan cobalah mempelajari beberapa kata kunci dalam bahasa mereka, meskipun hanya "halo" dan "terima kasih."
Ini mungkin tidak memajukan percakapan, tetapi orang biasanya menghargai upaya dan lebih mungkin untuk membantu kamu ketika berada dalam masalah di negaranya.
4. Turis yang suka memblokir jalan

Hanya karena datang bersama rombongan, ada baiknya tak mengganggu jalan orang lain.
Misalnya jangan bergerombol di pintu masuk tempat wisata atau pinggir jalan.
Perilaku ini dianggap sangat mengganggu oleh penduduk lokal.
5. Turis yang suka membanding-bandingkan

Saat berlibur ke suatu negara, kadang kamu terkejut akan budayanya yang berbeda jauh dengan negara asal.
Apakah itu makanan, kebiasaan, mode atau norma sosial, mengharapkan hal-hal menjadi sangat berbeda dan menjaga perbandingan untuk diri sendiri.
Jika kamu tidak suka makanannya, jangan memakannya.
Tidak perlu memproklamasikan ketidaksukaan ke seluruh restoran.
Jangan pernah membandingkan makanan negara mereka dengan negaramu.
6. Turis yang suka memotret apapun

Di zaman smartphone, orang-orang tampaknya terdorong untuk memotret segala sesuatu mulai dari makanan hingga lingkungan mereka.
Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk mendokumentasikan perjalanan, tetapi ada baiknya sedikit menurunkan kebiasaan itu.
Jangan perlakukan penduduk setempat seperti alat peraga dengan mengambil foto mereka tanpa izin mereka.