Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang paling kaya di dunia.
Mulai dari jenis lumut, jamur, binatang, hingga tumbuhan, Indonesia punya begitu banyak jenis tumbuhan.
Di antara sekian ribu jenis tumbuhan, ada beberapa jenis tumbuhan yang kini sudah semakin langka dan jarang ditemui.
Oleh karenanya, yuk simak 5 tanaman langka yang ada di Indonesia yang telah dirangkum TribunTravel.com dari beberapa sumber berikut ini.
1. Anggrek Larat

Anggrek berwarna ungu ini masih berkerabat dengan jenis anggrek alin seperti anggrek merpati, anggrek albert, anggrek stuberi, anggrek jamrud, anggrek karawai, dan anggrek kelembai.
Nama latin anggrek larat adalah Dendrobium phalaenopsis.
2. Kokoleceran

Kokoleceran merupakan tanaman endemik Banten dan ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon.
Nama ilmiah kokoleceran adalah Vatica bantamensis dan menjadi flora identitas Provinsi Banten.
3. Tengkawang

Tengkawang ( Shorea macrophylla ) merupakan tumbuhan yang berasal dari Kalimantan dan minyaknya sering dimanfaatkan.
Ada 12 jenis tengkawang yang kini termasuk spesies yang dilindungi.
Biasanya, minyak biji tengkawang digunakan sebagai bumbu dapur, dan menjadi bahan pembuatan sabun, kosmetik, lilin dan sebagainya.
4. Palem Merah

Palem merah merupakan jenis tanaman hias yang menjadi flora identitas Provinsi Jambi.
Yang membuat unik dari tanaman yang bernama latin Cyrtostachys renda ini adalah pelepah pinangnya yang berwarna merah menyala seperti lipstik.
5. Tembesu
Tembesu dengan nama latin Fagraea fragrans termasuk famili Loganiaceae.
Daerah penyebarannya meliputi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, Maluku, serta Papua.
Tinggi pohon tembesu dapat mencapai 40 meter.
Kayunya keras berwarna kuning emas tua atau coklat jingga, serta termasuk golongan kelas awet satu.
6. Edelweis Jawa

Edelweiss Jawa atau Bunga Senduro kini sangat langka.
Bunga ini banyak hidup di daerah pegunungan di Jawa.
Bahkan edelweis Jawa menjadi tanaman yang pertama tumbuh sesudah erupsi gunung berapi terjadi.
Bunga Edelweiss Jawa bisa selalu segar walau telah dipetik dari tangkainya.
Hal inilah yang membuat edelweis Jawa sering dipetik oleh pendaki hingga populasinya mengalami penurunan drastis.
Edelweis Jawa mulai bermekaran pada April sampai Agustus.
Usia edelweis Jawa dapat mencapai 100 tahun dengan tinggi batang mencapai 8 meter.
Ada lebih dari 300 serangga yang hinggap serta mengisap madu dari bunganya.
Edelweiss Jawa dapat ditemui di lokasi-lokasi seperti Tegal Alun (Gunung Papandayan), Alun-Alun Surya Kencana (Gunung Gede), Alun-Alun Mandalawangi (Gunung Pangrango), serta Plawangan Sembalun (Gunung Rinjani).