Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Jembatan Brooklyn adalah satu jembatan paling terkenal di dunia. Membentang di atas Sungai Timur, menghubungkan Manhattan dengan Brooklyn.
Selesai dibangun pada 1883, mengukuhkannya sebagai jembatan gantung kawat baja pertama yang pernah dibangun, dan selama beberapa tahun, memegang rekor sebagai jembatan gantung terpanjang di dunia.
Dengan panjang 5.899 kaki dan ketinggian maksimum 276,5 kaki di atas air, digambarkan sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia industri.
Lebih dari 20 orang tewas selama pembangunan jembatan. Perancang utama jembatan itu, John Roebling, adalah korban pertama, diikuti oleh lebih banyak pekerja.
Satu minggu setelah upacara pembukaan jembatan, lebih dari 20.000 orang berada di sana, ketika desas-desus bahwa jembatan itu mungkin runtuh tersebar di antara kerumunan.
Saat kepanikan dimulai, 12 orang kehilangan nyawa mereka.
Meski demikian, kejadian itu tidak ada yang sebanding dengan jumlah orang yang melakukan bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Brooklyn.
Secara tidak resmi, lebih dari 1.300 kasus bunuh diri telah terjadi pada 2003.
Ada spekulasi bahwa setiap 15 hari, seseorang meninggal karena jatuh di East River.
Ada ide untuk menciptakan penghalang bunuh diri, tetapi gagasan itu tidak pernah dilakukan karena kendala teknis.
Orang pertama yang melompat dari Jembatan Brooklyn adalah Robert Emmet Odlum.

Robert tidak berniat melakukan bunuh diri, dia hanya ingin menunjukkan bahwa seseorang tidak mati karena jatuh dari udara.
Dia melakukan ini untuk mendorong orang lain melompat ke jaring ketika terjebak di gedung yang terbakar.
Selain itu, dia menginginkan ketenaran dan uang, yang berfungsi sebagai motivasi tambahan atas aksinya.
Sayangnya, dia tidak selamat dari lompatan itu.
Robert Odlum adalah instruktur renang.
Dian lahir pada 31 Agustus 1851, di Ogdensburg, New York, dan menjadi perenang yang ahli pada usia dini.
Robert sering berpindah di banyak tempat tinggal dan profesi.
Pada 1878, dia pindah ke Washington, di mana membuka sekolah renang bernama Natatorium.
Sekolah itu sukses besar, dan segera anak-anak dari banyak orang terkemuka Washington menjadi murid Odlum.
Sebut saja putra-putra Presiden AS James A. Garfield, putri Jenderal William Sherman, dan anak-anak Presiden Rutherford Birchard Hayes.
Robert telah menjadi selebriti Washington, berkat banyak akrobatnya, seperti berenang dan menyelam di sungai Potomac, menyelam di Air Terjun Occoquan dan juga, berenang dari Washington ke Marshall Hall bersama temannya, Paul Boyton.
Pada 1881, Natatorium mulai kehilangan uang, jadi Robert memutuskan untuk menutup sekolah.
Dia menemukan pekerjaan sebagai instruktur renang di Fort Monroe, Hygeia Hotel Hampton, Virginia, tetapi masih memiliki keinginan untuk meraih ketenaran dan uang.
Robert sangat ingin melakukan lompatan dari Jembatan Brooklyn yang baru dibangun, sehingga pada 1882, dia menyelinap ke bagian jembatan yang belum selesai.
Sebelum dia bisa melakukan aksi, polisi menangkapnya dan mengirimnya kembali ke Washington.
Tiga tahun kemudian, dia akhirnya berhasil dalam rencananya.
Pada 19 Mei 1885, Robert kembali ke New York dengan persiapan matang.
NYPD sangat menyadari rencananya, karena kisah niat Robert telah menyebar ke seluruh kota pada minggu-minggu menjelang acara tersebut.
Mereka memperketat keamanan di jembatan, tetapi Odlum berhasil menciptakan gangguan.
Dia membawa temannya, James Haggart.
Keduanya menggunakan taksi menuju jembatan.
Saat berada di sana, James bertugas mengalihkan perhatian polisi dengan berpura-pura bahwa dia adalah si pelompat.
Sementara para polisi sibuk dengan pelompat palsu, Robert melangkah keluar dari mobil .
Sudah dalam pakaian renangnya, dia melompat dari jembatan pada pukul 5:35 sore, di depan mata orang yang menyaksikan dari sebuah perahu.
Robert jatuh ke air yang membeku dengan kecepatan kira-kira 60 mil per jam.

Akibat dari lompatan itu, membuat tubuh Robert menghantam keras di air dan tenggelam.
Segera tubuh Robert ditarik dari air dan dibawa ke perahu.
Robert sempat sadar untuk waktu yang singkat, dia bertanya apakah lompatannya bagus, dan kemudian tidak sadarkan diri lagi.
Darah mulai mengalir dari mulutnya, dan dia meninggal pada pukul 18:18 akibat pendarahan internal.
Ambulans yang dipanggil oleh temannya tidak tiba tepat waktu untuk menyelamatkan hidupnya.
Pemeriksaan lebih lanjut menyatakan bahwa hati, ginjal, dan limpa Robert pecah dan 3 tulang rusuknya patah.
Disimpulkan bahwa gegar otak adalah penyebab resmi kematian.
Sejak saat itu banyak orang yang mulai mencoba aksi serupa dengan Robert.
Ada yang selamat, namun tak sedikit yang tewas.