Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Isu perubahan iklim dan peningkatan populasi global membuat para ilmuwan percaya bahwa mungkin tidak ada sumber makanan yang cukup untuk memberi makan semua manusia di dunia.
Dengan semakin menipisnya sumber makanan, banyak yang beralih ke jenis makanan yang tak biasa untuk menopang hidup mereka.
Serangga, umumnya mengandung banyak protein dan dianggap sangat bergizi.
Mereka dapat disajikan sebagai pengganti daging dan ikan.
Tren mengkonsumsi mulai menyebar di berbagai negara.
Mulai dari Kamboja, Thailand, Indonesia, sampai China.
Di Provinsi Anhui, China, serangga menjadi satu bahan makanan yang populer.
Selama musim panas, penjual terlihat menangkap tonggeret karena permintaannya yang cukup tinggi.
Harga serangga ini bisa mencapai jutaan rupiah.
Dilansir TribunTravel.com dari laman en.goodtimes.mu, tonggeret sering memanjat pohon-pohon tertentu untuk memakan getahnya

Penduduk lokal akan menempelkan selembar perekat sepanjang satu meter di pohon-pohon poplar.
Pada malam hari, larva tonggeret akan memanjat pohon.
Permukaan selotip yang halus akan mencegah tonggeret memanjat pohon.
Mereka akan berkumpul di sekitar perekat yang mencari cara untuk dilewati.
Saat itulah para pemburu akan mengumpulkan mereka.
Sepiring tonggeret bisa dihargai cukup mahal.

Harga larva tonggeret bisa mencapai hingga 63 Yuan setara Rp 138 ribu per kilogram.
Serangga ini biasanya dijual ke pedagang kaki lima dan restoran.
Pemburu larva jangkrik dapat menghasilkan sekitar 11.000 Yuan setara Rp 24 juta sepanjang musim panas.
Penduduk lokal dapat memperoleh lebih banyak keuntungan dari penjualan tonggeret dibandingkan dengan hewan ternak karena mereka tidak memerlukan banyak biaya dan jumlahnya yang berlimpah.

Banyak negara lain di Asia Timur dan Asia Tenggara mengkonsumsi serangga seperti belalang, jangkrik dan sebagainya.
Serangga tidak dibiakkan dan tidak dapat dijinakkan sehingga sebagian besar dari mereka harus ditangkap dari alam liar.
Cara paling populer untuk memasak serangga ini adalah dengan menggorengnya

Dengan tren mengonsumsi serangga yang semakin populer, apakah kamu berani mencoba memakannya?