Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Kekerasan terhadap wanita menjadi satu isu yang tak pernah ada habisnya.
Setiap hari, ribuan wanita di seluruh dunia menjadi korban.
Mulai dari kekerasan verbal sampai fisik.
Sebagai sesama wanita, Rand Jarallah merasakan hal yang serupa.
Dilansir TribunTravel.com dari laman boldsky.com, sejak kecil, wanita asal Palestina ini telah tumbuh dengan menyaksikan konflik.
Konflik yang sudah dia lihat selama bertahun-tahun membuatnya paham bagaimana rasanya penyiksaan.
Untuk menunjukkan kepada dunia jika kekerasan itu mengerikan, dia mengekspresikannya dengan seni make up.
Make up yang dibuat buat sebagian besar menggambarkan tentang kisah pelecehan dan perjuangan wanita di seluruh dunia.
Rand mengungkapkan bahwa dia termotivasi setelah gerakan #metoo menjadi viral.
Seninya adalah tentang mengekspresikan keheningan yang dialami wanita atas nama pelecehan seksual, kekerasan, masalah kesehatan dan mental.
Berikut beberapa isu yang dia angkat menggunakan teknik make up.
1. Korban serangan asam.
Serangan asam adalah satu masalah paling umum yang cenderung dihadapi wanita di belahan dunia mana pun.
Seninya mendefinisikan tentang bagaimana asam melelehkan kulit manusia, mencapai tulang dan meninggalkan bekas luka seumur hidup.
Tak cuma kerusakan fisik, namun juga mental.
2. Pelecehan anak
Anak-anak sering menjadi korban pelecehan.
Tak cuma fisik, kekerasan berupa kata-kata kasar sering mereka dengar.
Padahal pelecehan semacam ini dapat memberikan dampak seumur hidup pada anaknya.
Bukan tidak mungkin mereka akan melakukan hal yang serupa di masa depan.
3. Pernikahan anak di usia dini
Banyak anak perempuan di dunia yang harus menjalani pernikahan di usia yang masih muda.
Mereka harus melepaskan potensi dan mimpinya untuk menikah dengan orang yang mungkin tak mereka cintai.
4. Isu menstruasi
Masalah menstruasi selalu menjadi tabu di dunia.
Dengan karya seni ini, dia menunjukkan kepada dunia tentang perjuangan yang dilalui wanita setiap bulan.