lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Bulan Oktober 2017 lalu, China pertama kalinya melaporkan bahwa mereka kehilangan kendali atas stasiun luar angkasanya.
Kabar ini membuat banyak negara khawatir karena bisa menyebabkan bencana besar.
Stasiun luar angkasa yang berada di luar kendali bisa menabrak Bumi dan menimbulkan bahaya besar di tempat di mana pesawat itu jatuh.
Parahnya lagi, tidak ada yang tahu waktu dan lokasi yang pasti tentang kecelakaan itu.
Pada awal 2018 lalu, laporan telah diperbarui dan stasiun luar angkasa itu diperkirakan akan jatuh di sekitar Eropa.
Tetapi, itu hanya prediksi dan tidak bisa diketahui secara pasti.
Diperkirakan juga pesawat antariksa ini akan menabrak Bumi antara Maret atau April.
Hari ini, sebuah update terbaru tentang pesawat ini kembali beredar.
Dr. Marco Langbroek yang merupakan arkeolog Palaeolithic, pelacak satelit mata-mata yang juga penemu asteroid itu meramalkan bahwa satelit Tiangong-1 akan jatuh pada 31 Maret.
Waktu jatuhkan kurang lebih 1-3 hari.
Dalam Twitternya, Langbroek mengatakan :
"Perkiraan terbaru tentang Tiangong-1 : 31 Maret + - 3 hari."
"Badai geomagnetik kemarin tampaknya telah menabraknya," tulisnya.
Meskipun hanya puing-puing kecil dari badan pesawat ruang angkasa yang mungkin jatuh ke Bumi, tapi tetap saja membawa kimia beracun yang digunakan sebagai bahan bakar roketnya.
Sangat berbahaya jika ada manusia yang kontak langsung dengan benda tersebut.
Lokasi pasti jatuhnya pesawat ruang angkasa ini pun masih belum diketahui.
Bagaimana pendapatmu dengan kondisi ini?
(TribunTravel.com, Rizky Tyas)
