lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Itu bukan filter foto.
Ini bener-benar fenomena alam unik yang belum lama ini melanda wilayah Eropa.
Negara Eropa Timur, tepatnya di Rusia, Bulgaria, Ukraina, Rumania, dan Moldova dilanda salju aneh berwarna oranye.
Penduduk setempat puncukup tercengan dengan fenomena aneh tersebut.
Alhasil foto salju oranye ini banyak dibagikan di media sosial.
Dilansir TribunTravel.com dari news.com.au, salju oranye juga turun di resor ski Sochi Rusia - tempat Olimpiade Musim Dingin 2014.
Saking warnanya yang kuning ke oranye-an orang mengira bagai "lanskap Mars".
Ternyata fenomena alam nan aneh ini sering terjadi, sedikitnya setiap 5 tahun sekali, kata para ahli.
Namun, di tahun ini pasir yang terbawa angin lebih banyak dari biasanya.
Steven Keates, seorang ahli meteorologi dari layanan cuaca nasional Inggris, mengatakan, jika turunnya salju oranye disebabkan oleh pasir gurun yang melayang dari Afrika.
Dengan kata lain salju telah terkontaminasi dengan badai gurun.
"Ada banyak pasir atau debu yang terangkat berasal dari Afrika Utara dan Sahara, dari badai pasir yang telah terbentuk di padang pasir," kata Keates.
Saat pasir mulai terangkat ke atas, pasir berhasil terseret dan terbawa ke tempat lain.
"Melihat citra satelit dari NASA, itu menunjukkan banyak pasir dan debu di atmosfer yang melayang melintasi Mediterania. Saat hujan atau salju, ia menyeret apa pun yang ada di sana, jika ada pasir di atmosfer."
Menurut penduduk setempat, salju oranye itu memiliki bau yang busuk.
Teksturnya juga berminyak kalau kita sentuh.
Namun, salju oranye itu tidak berbahaya apabila terkena kulit.
Selain di Eropa Timur, fenomena unik ini juga terjadi di bagian lain, kata Keates.
Pada bulan Januari, penduduk di kota di Kazakhstan tengah mengatakan polusi udara dari industri besi dan baja lokal telah meninggalkannya tertutup salju hitam.
Tak hanya itu, warga Sydney juga mengingat badai debu yang menutupi seluruh kota dengan kabut merah terang selama satu hari pada tahun 2009.
Kejadian yang jarang terjadi adalah hasil dari matahari yang menabrak selimut debu yang dibawa oleh angin kencang dari bagian daratan NSW dan Australia Selatan yang terkena dampak kekeringan.
(TribunTravel.com, Tertia Lusiana)
