TRIBUNTRAVEL.COM - Pecinta segala sesuatu tentang Jepang pasti tidak asing lagi dengan nama Yakuza.
Seperti yang kita tahu, Yakuza adalah satu di antara banyak sindikat kejahatan terorganisir di dunia.
Mereka juga dikenal sebagai perkumpulan seperti Mafia Sisilia, Triad, dan Los Zetas.
Namun, tak selamanya anggota grup asal Jepang ini dipandang negatif oleh masyarakat.
Yakuza rupanya begitu peduli dengan tradisi dan budaya.
Bahkan, mereka menunjukkannya dalam bentuk seni tubuh atau tato, yang disebut irezumi.
Banyak orang tidak tahu kalau tato Yakuza merupakan simbolisme dan mencerminkan sesuatu.
Tubuh yang dipenuhi tato merupakan seni dari budaya kelompok Yakuza.

Anggotanya wajib menjalankan ini sebagai persyaratan menjadi anggota utuh.
Selain seni melukis tubuh yang rumit, ada indikasi lain yang menjadi identitas seseorang sebagai anggota Yakuza.
Ialah jari kelingking yang sudah tidak ada lagi.
Jika kalian melihat seorang bertubuh penuh tato dan jari kelingkingnya sudah hilang, bisa dipastikan ia adalah anggota geng Yakuza.
Ritual rahasia anggota geng Jepang yang terkenal ini bahkan pernah digambarkan dalam film The Outsider yang dibintangi Jared Leto.
Amputasi anggota tubuh atau yang disebut tradisi Yubitsume adalah hukuman atas kesalahan berat anggota Yakuza.
Cara ini biasanya dilakukan untuk menunjukkan permintaan maaf dan penyesalan yang tulus.
Yubitsume dalam bahasa Jepang bisa diartikan sebagai 'memendekkan jari'.

Dalam peraturan Yakuza, Yubitsume adalah sebuah bentuk penebusan dosa jika ada anggota yang melakukan pelanggaran.
Meskipun asal-usul tradisi ini tidak jelas, sebagian ahli sejarah percaya jika Yubitsume sudah ada di Jepang sejak abad ke-18 pada masa 'Bakuto', sindikat organisasi kriminal pendahulu Yakuza.
Memotong jari kelingking yang dilakukan Bakuto adalah cara untuk melunasi hutang mereka yang kalah judi.
Kalian pasti bertanya-tanya, mengapa jari kelingking yang dipotong?
Alasannya karena jari kelingking melambangkan jari yang dipakai untuk membuat janji, dilansir dari laman Elitereaders.com (25/3/2018).

Selain itu, jari kelingking juga membuat pegangan lebih erat saat memegang pedang Kendo Jepang.
Anggota yang sudah kehilangan jari ini, tidak bisa berperang mempertahankan hidupnya dengan menggunakan senjata.
Mereka yang merasa melakukan kesalahan biasanya melakukan ritual potong jari sendiri.
Hal pertama yang dilakukan adalah meletakkan tangan kiri di atas selembar kain lalu memotongnya dengan pisau Tanto.
Tanto merupakan belati tradisional jepang sepanjang 15-30 cm yang umumnya digunakan dalam seni bela diri tradisional 'tantojutsu'.
Potongan jari kemudian dipersembahkan kepada 'oyabun' atau pemimpin geng.
Yubitsume juga berlaku bagi pelanggaran yang dilakukan berikutnya.
(TribunTravel.com, Rizky Tyas)