Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Belum lama kabar kematian Sudan, badak putih utara jantan yang mengejutkan dunia, kini kabar duka kembali datang dari dunia fauna.
Dikutip TribunTravel.com dari laman South China Morning Post, satu dari beruang menari terakhir di Nepal yang belum lama ini diselamatkan telah mati usai dikirim ke kebun binatang.
Seorang aktivis perlindungan binatang menyalahkan adanya kelalaian yang menyebabkan kematian hewan malang tersebut.
Dua ekor beruang sloth diselamatkan di Nepal selatan pada Desember tahun lalu, dari sepasang pemain jalanan keliling yang menggunakan hewan sebagai pertunjukan hiburan.
Kedua hewan yang diselamatkan tersebut adalah Rangila (jantan) dan Sridevi (betina).
Masing-masing berusia 19 dan 17 tahun.


Segera setelah diselamatkan, dua ekor beruang tersebut dipindahkan ke kebun binatang dekat ibukota Kathmandu.
Di sana, kedua beruang tersebut ditempatkan di dalam kandang.
Beberapa minggu kemudian, beruang betina yang bernama Sridevi mati.
"(Kami) diberitahu bahwa dia memiliki beberapa masalah pada organ hatinya dan ternyata itu adalah penyakit kuning," kata Niraj Gautam dari Jane Goodall Institute Nepal, organisasi yang terlibat dalam penyelamatan beruang ini.
“Hewan-hewan ini telah diperiksa secara menyeluruh dan hasilnya tidak menunjukkan ada apa-apa."
"Jadi, ini adalah bentuk kelalaian yang ingin kami tunjukkan.”




Gautam mengatakan beruang seharusnya diberi perhatian khusus dan perawatan medis untuk membantu rehabilitasi setelah bertahun-tahun mengalami kekerasan sebagai hewan yang dieksploitasi.
"Beruang-beruang itu berada di dalam kandang kecil yang tidak dibersihkan dengan baik dan memperlihatkan perilaku yang menunjukkan mereka tertekan," tambah Gautam.
"Rasanya seperti semua pekerjaan (penyelamatan) kami sia-sia," katanya.
Pihak pemerintah Nepal membela perawatan yang diterima Rangila dan Sridevi, mengatakan bahwa kebun binatang adalah satu-satunya fasilitas di Nepal yang dapat menampung mereka.
Jane Goodall Institute dan World Animal Protection berusaha melobi pemerintah Nepal agar Rangila dipindahkan ke tempat perlindungan khusus di India.
India telah menghentikan tradisi mengeksploitasi binatang sebagai hiburan pada 2012.
"Ada ketentuan hukum dalam mengirimkan hewan ke negara lain dan kebun binatang adalah satu-satunya fasilitas yang kami miliki," kata Gopal Prasad Bhattarai, wakil direktur Departemen Taman Nasional dan Konservasi Satwa Liar.
“Kebun binatang memberikan perawatan terbaik yang mereka mampu (berikan) kepada beruang.”
Nepal melarang praktik pertunjukan beruang menari pada 1973, setahun setelah secara resmi kegiatan tersebut juga dilarang di India.
Akan tetapi, tradisi itu terus berlangsung di beberapa bagian selatan Nepal.
Beruang menari dilatih sejak kecil untuk menari dengan kaki belakang mereka.
Moncong mereka ditusuk dengan batang yang dipanaskan, sehingga mereka dapat dikendalikan oleh tali atau rantai oleh pemiliknya.
Tradisi beruang menari di kawasan India sudah ada sejak abad ke-13.
Saat itu, pelatih yang berasal dari suku Qalandar Muslim menikmati perlindungan kerajaan dan mengadakan pertunjukan di hadapan orang kaya dan penguasa.
Beruang sloth, merupakan spesies yang sangat terancam punah, dan dapat ditemukan di India, Nepal, Sri Lanka, dan Bhutan.
Namun habitat yang menyusut dan perburuan yang merajalela telah membuat populasi mereka menurun drastis, menurut IUCN.
Kini, jumlahnya diperkirakan hanya tinggal 20.000 ekor di alam liar.
Beruang ini dapat tumbuh hingga tinggi 1,8 meter dan berat hingga 140 kilogram.