TRIBUNTRAVEL.COM - Luasnya wilayah Indonesia tentu berimbas pada kuliner yang beragam.
Meski ada yang sama, cita rasa atau ciri khas suatu makanan pasti berbeda, sebut saja terasi.
Selain Cirebon, Bangka dan Lombok adalah daerah penghasil terasi yang biasa jadi bahan campuran sambal.
Tak jarang terasi dari kedua daerah tersebut menjadi buah tangan, lantaran kualitasnya yang prima.
Brand Director Kaum, Lisa Virgiano mengatakan bahwa sambal terasi Bangka dan Lombok punya perbedaan dari segi cita rasa dan pembuatan.
Ia menuturkan habitat ekosistem antar dua daerah tersebut mempengaruhi jenis makhluk hidup yang menjadi bahan sambal terasi yaitu udang.
"Terasi Lombok dan Bangka itu dibuat sangat lokal. Ada pengaruh dari kandungan air laut, salinitas, kadar air laut dan sinar matahari," kata Lisa kepada KompasTravel beberapa waktu lalu.
Menurutnya, terasi Lombok itu berwarna lebih pekat, sedangkan terasi Bangka lebih cerah.
"Kalau (terasi) Lombok itu lebih dalam secara rasa, kalau Bangka agak smoky kalau dipanggang dan gurih," ujarnya.
Menurutnya, rasa-rasa yang khas tersebut diakui memang terpengaruh dari dari kadar air laut dan tingkat salinitas.
Selain dari Lombok dan Bangka, sambal terasi juga dikenal di seluruh dunia terutama di Asia.
Terasi sendiri terbuat dari ikan atau udang rebon yang difermentasikan.
Untuk membuat sambal terasi yang enak, terasi yang sudah digoreng atau dibakar digiling besamaan dengan cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan putih, garam, gula jawa, dan tomat.
Sambal ini cocok dimakan dengan aneka macam masakan terutama jika dimakan dengan lalapan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Sambal Terasi dari Bangka dan Lombok.