Breaking News:

Bukan karena Hantu atau Hewan Buas, 3 Tempat Ini Dicap Paling Berbahaya di Dunia Akibat Ulah Manusia

Di banyak sudut di dunia ini, ada tempat-tempat yang rusak dan dinilai berbahaya untuk ditinggali akibat aktivitas manusia.

thechronicleherald.ca
Centralia, Pennsylvania 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia, pasti menimbulkan dampak tertentu bagi lingkungan dan alam sekitar.

Baik dampak buruk maupun negatif.

Kegiatan manusia dapat pula membuat suatu tempat atau kawasan menjadi berbahaya bagi manusia sendiri maupun makhluk hidup lainnya.

Nah, di banyak sudut di dunia ini, ada tempat-tempat yang rusak dan dinilai berbahaya untuk ditinggali akibat aktivitas manusia.

Termasuk sebuah pulau yang dilingkupi virus mematikan.

Dikutip TribunTravel.com dari laman listverse.com, berikut tiga tempat yang dijuluki paling berbahaya berkat manusia.

1. Anthrax Island

Dari namanya cukup jelas, bukan?

Ada tiga pulau semacam itu di dunia.

2 dari 4 halaman

Dulunya, pulau-pulau tersebut digunakan oleh AS, Inggris, dan Uni Soviet untuk mengujicoba senjata bilogis seperti virus anthrax.

Pertama, Pulau Gruinard yang berada di lepas pantai Skotlandia.

Pulau Gruinard digunakan Inggris selama Perang Dunia II untuk menguji anthrax.

Pulau ini akhirnya dianggap tidak bisa dihuni lagi sampai akhir abad ke-20 setelah puluhan tahun kontaminasi bibit virus anthrax.

Kedua, Pulau Vozrozhdeniya adalah pulau di Laut Aral yang pernah terpecah antara Kazakhstan dan Uzbekistan.

Uni Soviet menggunakannya pada awal 1950-an untuk menguji senjata biologis.

Pihak Uni Soviet sebenarnya pernah berencana mendekontaminasi pulau, tetapi kekuasaannya telah jatuh sebelum mereka dapat melakukannya.

Beberapa area memang telah dibersihkan, tetapi tetap saja disarankan untuk jangan pernah menggali tanah di pulau tersebut.

Terakhir, pemerintah Amerika Serikat memiliki dan mengoperasikan Pusat Penyakit Hewan di Pulau Plum di lepas pantai New York.

Dalam rencana untuk menjual tanahnya, pihak pemerintah harus melakukan studi dampak lingkungan untuk menentukan tingkat kontaminasi di sana.

3 dari 4 halaman

2. Wittenoom, Australia

(listverse.com)

Butuh pengalaman beberapa tahun, tetapi akhirnya manusia mendapati, asbes berbahaya bagi manusia.

Asbes dapat menyebabkan mesothelioma yang mematikan.

Jadi asbes telah dibersihkan dan dihapus di mana pun zat tersebut ditemukan.

Pada 1960-an, Wittenoom, Australia, adalah produsen asbes biru terbesar di benua itu.

Namun pada 2013, kota itu ditutup karena kadar asbes biru yang beracun di seluruh wilayahnya.

Ketika bahaya asbes mulai semakin jelas pada akhir 1970-an, pemerintah mulai secara bertahap meninggalkan Wittenoom.

Kota itu menjadi terkontaminasi dan berbahaya bagi pernapasan.

Pada 2015, pemerintah Australia telah menghentikan segala bentuk layanan di kota tersebut dan mendelegitimasikannya sehingga secara resmi Wittenoom tidak ada lagi.

Namun, ada tiga orang yang menolak meninggalkan kota.

4 dari 4 halaman

3. Centralia, Pennsylvania

(listverse.com)

Sebuah kota pertambangan kecil di Pennsylvania bernama Centralia telah terbakar selama 55 tahun dan kemungkinan apinya masih akan bertahan untuk 250 tahun ke depan.

Ada tanda-tanda yang ditempel di seluruh tempat yang memperingatkan para pengunjung.

Peringatan tersebut berkaitan dengan bahaya kematian akibat sesak napas atau jatuh terjerembap ke dalam tanah yang panas dan terbakar.

Centralia dulunya dihuni populasi 1.000 orang, tetapi sekarang menjadi kota hantu modern.

Pasalnya, ada 'neraka' atau kobaran api yang membakar berton-ton batu bara di bawah tanah wilayahnya.

Warga kota dulu memang mampu mematikan api yang ada di atas tanah, tetapi si jago merah masih terus membara di bagian bawah tanahnya hingga kini.

Banyak celah atau lubang terbuka di permukaan tanah yang sepanjang waktu mengeluarkan gas-gas sulfur yang mematikan.

Bisa dibilang, tanah di wilayah Centralia benar-benar terbakar.

Pada 2005, masih ada 12 orang yang tinggal di Centralia karena mereka menolak untuk pergi.

Yuk subscribe channel YouTube TribunTravel.com

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Anthrax IslandPennsylvaniaAustralia Fomepizole HBF Park Anthony Albanese
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved