Breaking News:

Tak Ada Harganya di Masa Lalu, 5 Hal Ini Sekarang jadi Barang Mahal dan Berkelas

Beberapa hal yang dulu dilarang, dianggap sampah bahkan tidak ada harganya, sekarang bisa jadi barang mahal dan berkelas.

Unbelieveablefact
Lobster 

TRIBUNTRAVEL.COM - Waktu terus berlalu, zaman pun berubah.

Jika kita menengok kejadian satu abad yang lalu, kita akan melihat banyak perubahan terjadi pada masa sekarang.

Bahkan, cara pandang manusia terhadap sesuatu juga ikut berubah.

Beberapa hal yang dulu dilarang, dianggap sampah bahkan tidak ada harganya, sekarang bisa jadi barang mahal dan berkelas.

Seperti 10 benda berikut ini.

Dirangkum dari laman Unbelieveable-fact (17/3/2018), 5 hal ini dianggap sampah 100 tahun lalu, tapi jadi barang berkelas saat ini.

1. Lobster

unbelievable-facts
unbelievable-facts

Lobster saat ini disajikan sebagai makanan lezat dan harganya sangat mahal oleh restoran seafood.

Padahal, dulu lobster hanya dijadikan pupuk dan umpan ikan, dan hanya dikonsumsi orang-orang miskin.

Dulu, penduduk di Massachusetts Bay Colony sering menemukan tumpukan lobster terdampar di pantai yang jumlahnya ribuan.

2 dari 4 halaman

Pada masa itu, lobster dikenal sebagai "kecoa lautan" dan tidak ada harganya.

Sebelum pertengahan 1800-an, lobster dianggap makanan yang hanya cocok untuk orang miskin.

Memberi makan lobster kepada narapidana, budak, dan buruh adalah hal biasa sebagai cara untuk menghemat uang.

Reputasi lobster baru berubah setelah kemunculan makanan kalengan dan kereta api.

2. Jeans

unbelievable-facts
unbelievable-facts

Diciptakan sebagai celana kerja untuk penambang.

Celana jeans adalah kain murah dan terjangkau untuk para pekerja kasar dan pekerja pabrik sebelum menjadi pakaian mode utama.

Pada awal 1960-an, jeans mulai populer setelah digunakan dalam beberapa film, seperti Rebel Without a Cause dan Blue Denim .

Lalu, pada tahun 1980an, jeans menjadi celana yang dipakai segala usia, mewarnai dunia fashion dan harganya cukup mahal.

3. Kentang

unbelievable-facts
unbelievable-facts
3 dari 4 halaman

Dulu, kentang hanya untuk pakan ternak, sekarang jadi makanan pokok di seluruh dunia.

Hampir semua orang menyukai kentang, baik digoreng, dibuat keripik atau dihaluskan.

Kentang merupakan umbi yang paling penting dan banyak dikonsumsi di Kekaisaran Inca.

Ketika Spanyol menaklukkan Kekaisaran Inca pada abad ke-16, mereka membawa umbi itu kembali ke Spanyol.

Tapi sayuran itu tidak diterima dengan baik oleh masyarakat, dan petani Spanyol menanam dalam jumlah sedikit sebagai makanan untuk ternak.

Perlahan, kentang menyebar ke negara-negara Eropa lainnya.

Tapi, kentang tidak disukai bahkan dicurigai.

Beberapa mengklaim kentang beracun dan percaya bisa menyebabkan penyakit kusta.

Petani miskin dan kelaparan pun takut untuk memakannya.

Di Prancis, kentang dianggap tumbuhan ilegal.

4 dari 4 halaman

Warga baru berani mengkonsumsi kentang setelah seorang perwira militer, Antoine Auguste Parmentier, menulis sebuah tesis tentang manfaat kentang sebagai sumber makanan.

Pada tahun 1772, hukum Prancis menghapus hukum ilegal pada kentang, dan popularitasnya melonjak dalam 20 tahun ke depan.

Kentang menjadi makanan pokok di Inggris, terutama saat mereka kekurangan makanan setelah perang Revolusi.

Segera, popularitas umbi yang dinilai rendah ini meningkat, dan keripik kentang menjadi makanan paling disukai di Inggris.

4. Sayap ayam

Sayap dianggap sebagai salah satu potongan ayam yang paling tidak diinginkan dan biasanya dibuang.

unbelievable-facts
unbelievable-facts

Namun, sayap ayam jadi populer setelah ditemukan resep Buffalo chicken wings oleh pemilik Anchor Bar, Teressa Bellissimo.

Ada banyak cerita tentang acara yang menciptakan salah satu makanan favorit orang Amerika ini.

Sekarang, sayap ayam sangat diminati dan menjadi salah satu potongan daging ayam yang paling mahal.

5. Sushi

unbelievable-facts
unbelievable-facts 

Sushi awalnya dibuat untuk menyelamatkan makanan sisa supaya tidak mubadzir.

Kemudian, sushi berevolusi menjadi makanan yang harganya cukup fantastis.

Sushi pertama kali terdengar namanya pada abad kedua Masehi di China.

Pada masa itu, ikan ditempatkan di dalam beras yang difermentasi (sake) dan disimpan untuk waktu yang lama.

Saat tiba waktunya untuk makan ikan, beras farmentasi dibuang dan ikan dibersihakn untuk dikonsumsi.

Karena cara ini lebih murah daripada membeli ikan segar setiap hari, makanan ini segera menjadi populer.

Pada abad ke 7, sushi menjadi populer di Jepang.

Lalu, pada awal abad ke-17, orang-orang Jepang mulai menambahkan bahan pengawet seperti sake atau cuka ke nasi dan memakannya bersama dengan ikannya.

Tak lama kemudian, sushi menjadi hidangan yang lengkap dan menjadi teknik melestarikan ikan.

Kemudian di awal abad ke-19, sushi mengalami perubahan besar.

Gaya sushi yang populer saat ini disebut nigiri sushi .
Kemudian, sushi pun populer di seluruh dunia dan menjadi makanan mewah.

Selanjutnya
Tags:
ChinaJepangPerancis
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved