lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah investigasi baru-baru ini mengungkapkan jika banyak hacker dengan mudah bisa mencuri Informasi pribadi.
Dari mana dapatnya?
Ternyata mereka bisa membobol datamu saat kamu sedang liburan.
Laporan menakutkan ini telah menjelaskan bagaimana hacker mencuri data pribadi traveler menggunakan Wi-Fi palsu hotel.
Invertigasi yang dilakukan oleh tim Today menunjukkan jika di Amerika Serikat banyak hacker yang dengan mudah menjelajah ke telepon wisatawan dan kemudian mencuri informasi.
Itu semua biasanya mereka lakukan saat wisatwan tengah lengah, dalam artian sedang menikmatai liburan dan tak membuka ponselnya.
Wartawan investigatif, Jeff Rossen merekrut seorang ahli keamanan untuk memasang hot spot Wi-Fi palsu di hotel Grand Fiesta Americana di Cancun, Meksiko.
Pasangan tersebut sangat menipu.
Mereka memberi Wi-Fi dengan nama serupa dari Wi-Fi resmi dalam hotel.
Begitu turis masuk, peretas bisa memata-matai mereka dengan melihat pembelian, rincian penerbangan dan informasi perbankan mereka.
Rossen berlari mengelilingi resor dan mencari para pembuat liburan melalui telepon mereka sebelum menemukannya di pantai untuk memperingatkan mereka.
Turis yang tertegun terperangah penjelasan Rossen, betapa mudahnya mereka dibodohi.
Reporter bahkan menawarkan tips untuk tetap aman saat berlibur.
Caranya adalah dengan menonaktifkan Wifi publik saat melakukan pembelian online dari ponsel.
Lebih baiak traveler menggunakan jaringan telepon seluler untuk melakukan transaksi tersebut, mekipun cara ini mungkin lebih mahal.
Tak hanya itu, Rossen juga mendesak wisatwan untuk melupakan Wifi gratis saat datang dan pergi dari satu tempat ke tempat lain, untuk menghindari peretasan.
Traveler juga bisa mematikan fitur "auto-join" Wi-Fi.
Akhirnya, Rossen mengatakan jika ada yang datang dan mengaku berasal dari hotel dan memberikan pasword Wifi ada baik kamu tolak.
Seorang keluarga dari Australia pun pernah diperingatkan selama masa liburan musim panas agar berhati-hati masuk ke jaringan Wi-Fi gratis yang mungkin tidak aman.
Kesalahan bisa terbukti mahal.
Akhir tahun lalu, polisi Austria melaporkan seorang pria memiliki uang senilai $ 155.000 atau Rp 2 milyar telah dicuri setelah dia masuk ke jaringan Wi-Fi publik.
(TribunTravel.com, Tertia Lusiana)
