TRIBUNTRAVEL.COM - Sabrina membiarkan tubuhnya belepotan pasir pantai.
Turis asal Italia itu sengaja berjemur di atas hamparan pasir putih Pantai Gleyang sambil menikmati keindahan laut.
Kulit tubuhnya yang putih menjadi agak kemerahan karena terpapar terik matahari.
Sabrina bersama teman-temannya menikmati keindahan Pulau Gleyang sebelum beranjak ke pulau lain di Kepulauan Karimunjawa.
"Karimunjawa sangat cantik pulau-pulaunya, saya suka," kata dia dalam bahasa Inggris, Selasa (22/8/2017).
Setelah puas mandi di laut dan berjemur, menu makan siang berupa ikan bakar yang dimasak langsung di tempat siap disantap.
Mereka terlihat lahap menyantap hidangan khas masyarakat pesisir itu.
Cara penyajian yang sederhana tak mengurangi nafsu makan para wisatawan.

Keindahan Pulau Gleyang memang nyaris sempurna.
Pulau ini memiliki pantai dengan hamparan pasir putih bersih.
Pepohonan cemara tumbuh liar, menahan terik mentari hingga udara sekitar menjadi sejuk.
Para turis biasa berteduh di sekitar cemara untuk menghindari panas.
Mereka juga bisa memanfaatkan sejumlah ayunan tali yang terikat di antara pepohonan cemara guna merebahkan badan.
Wisatawan juga dapat bersantai di bangku bambu yang berada di bawah cemara.
Tak hanya pantai berpasir putih yang indah, mata turis juga dimanjakan air laut yang bening sehingga dasarnya terlihat.
Mereka bisa bebas berenang dan bermain air sambil berfotoria.
Sebuah ayunan gantung dengan penahan dua tiang kayu tertancap di tepi laut yang dangkal.
Sensasi bermain ayunan di atas air laut atau berswafoto sungguh berkesan.
Sayang, meski memiliki keindahan alam menakjubkan, Gleyang belum didukung infrastruktur memadai.

Tak ada toilet dan mushola yang nyaman, hanya ada sebuah fasilitas WC berdinding kayu yang kurang memenuhi standar.
Tidak ada loket khusus memasuki pulau tersebut.
Pendatang hanya dikenakan biaya sandar kapal atau perahu sebesar Rp 30 ribu.
Camat Karimunjawa, Budi Krisnanto, mengakui fasilitas pendukung wisata semisal toilet dan mushola di beberapa pulau kecil di Karimunjawa masih terbatas.
Pemerintah mengalami kendala dalam membangun infrastruktur di kepulauan ini karena sebagian lahan pulau dimiliki perorangan.
Seiring meningkatknya jumlah wisatawan, Budi akan berupaya merangkul para pemilik lahan untuk bekerjasama membangun infrastruktur pendukung wisata.
"Kami akan bicarakan ini dengan mereka sehingga ada solusi," tandasnya.
Untuk mencapai pulau ini, wisatawan bisa menggunakan jasa perahu besar berkapasitas 30 orang.
Ada pula perahu kecil berdaya tampung 15 penumpang dari titik start dermaga Karimunjawa.
Di sepanjang perjalanan di atas perahu, tersaji pemandangan laut biru nan jernih yang mempesona.
Pulau-pulau kecil tampak hijau dan samar di tengah lautan, semakin menarik mata.
Berita ini sebelumnya telah dipublikasikan di Tribun Jateng dengan judul Pesona Karimunjawa, Menikmati Hamparan Pasir Putih dari Bawah Pohon Cemara di Pulau Gleyang.
Subscribe Channel YouTube TribunTravel.com: