TRIBUNTRAVEL.COM - Lebaran serta urusan mudik memang masih beberapa bulan lagi.
Namun, jangan salah, persiapan mudik sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Utamanya bagi kamu yang hendak pulang kampung menggunakan kereta api.
Ditambah, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberlakukan aturan pemesanan 90 hari sebelum hari keberangkatan.
Artinya, tiket kereta api untuk musim Lebaran 2018 bisa dibeli pada Kamis, 1 Maret 2018 kemarin, sebagaimana dikatakan Edy Kuswoyo, Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta PT KAI.
"Diharapkan, dengan jarak pemesanan H-90 masa angkutan Lebaran ini, pelanggan bisa mengatur waktu keberangkatannya dengan tepat," ungkap Edy Kuswoyo di Jakarta, Senin (5/3/2018).
Pembelian tiket kereta bisa dilakukan secara online melalui KAI Acces dan website PT Kereta Api Indonesia tiket.kereta-api.co.id, yang dapat dipesan mulai pukul 00.01 sesuai waktu pemesanan tiket.
Bisa juga melalui loket stasiun, Contact Centre 121, aplikasi mobile, minimarket, internet banking, dan vending machine.
Edy memperkirakan, puncak keramaian pemesanan tiket akan terjadi pada H-7 Lebaran, yaitu 8 Juni 2018 dan H-3 pada tanggal 12 Juni 2018.
Pasalnya, pada tanggal tersebut, masyarakat sudah mulai cuti dan beramai-ramai pulang kampung atau sebaliknya, kembali ke perantauan.
Perlu diingat, waktu pemesanan adalah H-90 sehingga jika kamu ingin memesan tiket untuk tanggal 8 Juni, baru bisa melakukannya tanggal 9 - 10 Maret.
Berkaca dari pengalaman, memesan tiket kereta api untuk jurusan favorit, misalnya dari Jakarta ke Solo, Surabaya, Yogya, dan Semarang, itu susahnya minta ampun.
Butuh banyak kesabaran saat booking, apalagi via online sebab pada saat yang sama ribuan orang juga melakukan hal serupa.
Sayangnya, usaha yang dilakukan terkadang tak sebanding dengan hasilnya.
Sudah capek-capek begadang hingga tengah malam, bolak-balik lihat situs PT KAI atau pemesanan lainnya, hingga datang ke minimarket satu ke minimarket lain, tiket yang diincar malah sudah habis.
Bahkan, hanya dalam hitungan jam!
Nah, biar usaha berburu tiketmu nggak sia-sia, yuk simak rangkuman tips yang dirangkum TribunTravel.com dari Tribunnews.com.
1. Usahakan agar koneksi internet stabil selama proses pencarian.
2. Traffic akan sangat penuh pada beberapa jam pertama tiket dirilis.
Karena itu, cobalah untuk melakukan pemesanan tiket pada jam-jam berikutnya.
Pada beberapa kasus, beberapa pelanggan yang berhasil memesan tiket pada beberapa jam pertama setelah tiket dirilis tidak segera melakukan pembayaran.
Sehingga tiket hangus dan kembali tersedia pada jam berikutnya.
3. Hindari mengakses website penjualan pada pukul 00.00 WIB saat pembukaan penjualan tiket di hari tertentu.
Alasannya karena pada jam tersebut trafik pengguna website begitu tinggi sehingga menyebabkan antrean pengguna untuk masuk ke website penjualan.
4. Bila ingin membeli via online, disarankan pada pukul 03.00 WIB hingga 06.00 WIB.
Trafik pada jam tersebut sepi dan tingkat keberhasilan pembelian lebih tinggi
5. Untuk pemudik dari area Jakarta dan sekitarnya, cobalah untuk memesan tiket dengan rute keberangkatan dari Stasiun Gambir.
Pasalnya, persaingan untuk rute keberangkatan itu tidak seketat jika memesan tiket dengan keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen.
6. Bagi masyarakat yang memiliki dana cukup disarankan langsung membeli tiket eksekutif.
Alasannya, tiket yang paling cepat habis adalah kelas ekonomi, kemudian bisnis, setelah itu kelas eksekutif.
7. Carilah alternatif tiket terusan.
Misalnya jika ingin menuju Semarang, dapat memesan tiket dengan rute Stasiun Pasar Senen-Stasiun Tegal untuk kemudian meneruskan KA rute Tegal–Semarang.
Misal juga tiket rute Jakarta–Yogyakarta sudah habis, maka masyarakat disarankan dapat membeli tiket kereta Jakarta–Bandung; Bandung–Yogyakarta; Jakarta-Purwokerto; Purwokerto-Yogyakarta.
8. Belilah tiket melalui e-kiosk yang tersedia di stasiun.
9. Selain menjual tiket secara online di website tiket.kereta-api.co.id, KAI juga membuka penjualan melalui contact center 121.
Selama ini, penjualan melalui contact center relative masih sepi jika dibandingkan penjualan melaui website.
Jadi penjualan melalui contact centre 121 dapat menjadi opsi lain bagi masyarakat.