Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap hari, enam juta kubik air jatuh dari ketinggian 177 kaki ke batu-batu raksasa yang padat di tempat yang merupakan keajaiban alam paling menakjubkan di planet ini
Niagara Falls, berada tepat di perbatasan Kanada dan Amerika Serikat, merupakan satu air terjun terbesar di dunia.
Berkat keindahan yang ditawarkan, jutaan orang dari seluruh dunia berkunjung setiap tahunnya.
Ada yang hanya melihat dari kejauhan, atau menggunakan perahu di sekitarnya.
Namun hanya segelintir orang yang berani mendekatinya.

Pada 1829, Sam Patch, yang dikenal sebagai "Yankee Leapster," mencoba melompat dari air terjun namun tewas seketika.
Pada 24 Oktober 1901, seorang guru sekolah Amerika berusia 63 tahun bernama Annie Edson Taylor dari Auburn, New York, menempatkan dirinya dalam sebuah tong.

Dia berhasil dalam niatnya dan menjadi orang pertama yang bisa bertahan dalam perjalanan melewati Niagara Falls dalam sebuah tong.
Dia memang berhasil keluar hidup-hidup.
Namun setelah jatuh, dan sekarat, Annie menyatakan, "Tidak ada yang harus melakukan itu lagi."
Sejak saat itu sampai hari ini, sebagian besar yang telah mencoba untuk mencoba melakukan hal yang sama seperti Sam dan Annie yang meninggal dalam usaha terjun dari Niagara Fall.
Diperkirakan 5.000 orang telah meninggal dalam usaha terjun dari Niagara Fall.
Diantara sejumah orang yang mencoba terjun dari air terjun ini, Bobby Leach menjadi yang terbaik.
Seorang stuntman dan pemain sirkus ini mampu bertahan melewati air terjun dalam sebuah tong.
Dia justru meninggal dengan cara yang aneh 15 tahun kemudian.
Pada 25 Juli 1911, Leach membuat tong baja yang dirancang khusus dan menghabiskan enam bulan di rumah sakit sesudahnya, pulih dari luka yang dideritanya.
Dia memiliki gelar sebagai orang pertama yang berhasil selamat setelah terjun dari Niagara Fall.
Lahir pada 1858 di Cornwall, Leach adalah seorang stuntman profesional yang tampil bertahun-tahun dengan Barnum dan Bailey Circus.
Sebelum melakukan perjalanan di atas air terjun, dia mengoperasikan sebuah restoran di Bridge Street dimana sering membual kepada pelanggannya jika apapun yang bisa dilakukan Annie, dia bisa berbuat lebih baik.
Jadi setelah beberapa saat, dia mulai membangun sebuah tong yang sesuai dengan tubuhnya.
Meski mengalami patah di beberapa bagian tubuh, dia berhasil selamat.
Sejak saat itu namanya semakin terkenal.
Dia bahkan sempai melakukan tur ke Kanada, Amerika Serikat, dan Inggris selama beberapa tahun, menggambarkan perjalanannya yang menakutkan, menunjukkan tong yang dibuatnya dan berpose untuk foto di berbagai pertunjukan dan ruang kuliah.

Bobby Leach kembali ke Niagara Falls saat berusia enam puluhan, dengan maksud mencoba melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.
Sayangnya, dia gagal dalam semua usaha, dan kemungkinan terakhirnya bisa membunuhnya, jika bukan karena William "Red" Hill, Sr., yang menyelamatkannya.
Sejak saat itu dia tak lagi mencoba untuk terjun dari Niagara Fall.
Bencana terjadi setelahnya.
Pada 1926, saat tur ke Selandia Baru, Leach tanpa sengaja terpeleset kulit jeruk ketika berjalan di Princes Street.
Kejadian ini membuat kakinya patah.
Luka kaki yang diderita selama upaya terjun dari Niagara Fall memperburuk keadaannya.
Komplikasi terjadi dan kaki Leach menjadi terinfeksi.
Kondisinya semakin memburuk dan membuatnya harus diamputasi.
Setelah operasi, kondisinya bukannya semakin membaik justru terus menurun.
Tak lama kemudian dia meninggal dunia.
Sejak kejadian itu, Pemerintah Amerika Serikat dan Kanada melarang siapapun mendekati air terjun.