Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Pemakaman merupakan sesuatu upacara yang sangat sakral untuk melepas kepergian teman atau kerabat untuk selama-lamanya.
Umumnya, saat seseorang meninggal, ada dua 'cara' pemakaman yang jamak dilakukan.
Yaitu menguburkan atau mengkremasi jenazah.
Ternyata, di belahan bumi lain, ada beberapa tata cara pemakaman yang sangat jauh berbeda dari dua cara di atas.
Termasuk 'mempersembahkan' mayat pada burung pemakan bangkai.
TribunTravel.com melansir dari laman scoopwhoop.com, inilah tradisi pemakaman paling aneh di dunia.
1. Korea Selatan
Kremasi sudah menjadi tren upacara pemakaman di Korea Selatan sejak tahun 90-an.
Umumnya, abu jenazah akan disimpan di guci, ditabur, atau dilarung.
Namun, sebagian orang, menyimpan abu dan mengkreasikannya menjadi manik-manik dan dipajang di rumah.
2. Papua Nugini
Zaman dulu, orang-orang Melanesia di Papua Nugini dan orang-orang suku Wari di Brazil akan memakan orang mati untuk mengusir ketakutan dan misteri yang mengelilingi konsep kematian.
Orang-orang suku Yanomami pun mempraktikkan hal ini.
3. Madagaskar
Setiap tujuh tahun sekali, orang-orang Malagasi di Madagaskar menggali kembali jenazah anggota keluarga mereka.
Lantas membungkusnya dengan kain dan diajak menari dengan kantong mayat.
Mungkin baunya begitu menyengat, tapi mereka menyemprotnya dengan anggur.
4. Ghana
Di Ghana, jenazah akan dikuburkan dalam peti mati yang 'mewakili' kehidupan mereka.
Misalnya peti berbentuk pesawat terbang untuk pilot, ikan untuk nelayan, serta Mercedes untuk pengusaha!
5. Tibet
Sky Burial alias pemakaman langit ini dilakukan oleh orang-orang di Tibet.
Seorang tokoh agama akan memotong tubuh mayat dan tulangnya.
Lalu, semua itu diberikan ke burung heriang yang kemudian membawa potongan mayat itu terbang ke langit.
Masyarakat di Tibet percaya, tubuh jenazah itu tidak boleh disentuh hingga tiga hari.
Setelah itu, tubuh itu akan diberikan lagi ke pemuka agama.
Ritual memberi makan burung ini dianggap sebagai sebuah kebaikan dan kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup.
6. Papua
Saat orang-orang terkasih meninggal, para wanita suku Dani di Papua, wajib memotong bagian atas jari mereka.
Praktik ini dilakukan sebagai lambang kesedihan dan berduka karena ditinggal pergi orang terkasih.
Hanya saja, kebiasaan ini sudah tak dilakukan karena dilarang pemerintah.
7. Filipina
Masyarakat Ifugao Benguet, Filipina akan menutup mata jenazah lantas menempatkannya di samping pintu masuk utama rumah.
Masih di Filipina, orang-orang Apayo yang tinggal di Filipina utara, menguburkan mayat di bawah dapur.