TRIBUNTRAVEL.COM - Dahsyatnya erupsi Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara, Senin (19/02/2018) kemarin begitu mencekam.
Letusan yang terjadi pada pukul 08.53 pagi itu membuat kepulan abu tebal dan hitam menjulang tinggi ke langit hingga setinggi 4,3 mil.
Untung saja, dalam insiden tersebut tak ada satu pun korban jiwa.
Melihat peristiwa yang begitu viral tersebut, berbagai video dan foto erupsi pun bermunculan di media.
Namun yang cukup anah adalah potret hilangnya puncak Gunung Sinabung.
Dilansir TribunTravel.com dari independent.co.uk, sebuah potongan besar nampak hilang dari stratovolcano setelah letusan terbesarnya tahun ini.
Pusat Penelitian Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Indonesia mengatakan jika puncaknya "benar-benar dimusnahkan".
Devy Kamil Syahbana, seorang ahli vulkanologi, mengatakan apabila potongan yang hilang tersebut dikenal sebagai "kubah lava".
Kubah lava ini memiliki volume setidaknya 1,6 juta meter kubik (56,5 m kubik kaki).

Atas insiden ini Indonesia menaikkan peringatan penerbangan di sekitar gunung berapi di Sumater karena puncak abu panasnya mencapai ketinggian 7.276 m.
Nur Isnin Istianto, kepala otoritas bandara regional, mengatakan bandara Kutacane di provinsi Aceh telah ditutup sementara.
Namun arah angin memungkinkan bandara Kualanamu, Meulaboh, dan Silangit untuk tetap buka.
Sejenak mengingat, Gunung Sinabung telah lama tertidur selama 400 tahun sebelum pertama kali meletus kembali pada 2010 yang menewaskan 2 orang korban jiwa.
Tak hanya itu, pada 2014 lalu, Gunung Sinabung juga kembali erupsi dan lebih dari 12 orang meninggal dan ribuan lainnya telah dievakuasi.

Untung saja, letusan Senin lalu tak memakan korban jiwa meski disetai gempa.
"Di lima kabupaten itu menjadi gelap dengan jarak pandang sekitar lima meter," kata Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Indonesia, dalam sebuah pernyataan.
Sebuah video amatir juga menunjukkan anak-anak sekolah berteriak-teriak melarikan diri di luar zona dengan 'moster' abu yang jadi backgroundnya.

Badan bencana mendesak masyarakat agar menjauh dari zona eksklusi empat mil di sekitar kawah.
Gunung Sinabung sendiri termasuk di antara 120 gunung berapi aktif di Indonesia, yang cenderung mengalami pergolakan seismik karena lokasinya di "Cincin Api" Pasifik.
(TribunTravel.com, Tertia Lusiana)