Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM - Belum lama ini reporter Displatch, tim Channel 4 di Inggris dikirim untuk menyamar sebagai housekeeper di sebuah hotel.
Saat dia bekerja di sana, reporter tersebut menemukan banyak fakta yang menjijikkan.
Housekeeper menggunakan handuk yang sama untuk tamu sebagai kain pembersih seluruh kamar mandi, termasuk toilet.
Investigasi tersembunyi ini dilakukannya di sebuah hotel yang cukup besar di Inggris.
Dilansir TribunTravel.com dari dailymail.co.uk, hasil investigasinya ini pun telah didokumentasikan dan ditayangkan di Channel 4 pada pukul 8 malam.
Dan hotel tersebut adalah cabang Premier Inn di dekat London Bridge.
Video tersebut mendadak viral saat seorang reporter mengungkap praktik pembersihan kamar hotel yang dinilai sangat tak higienis.
Reporter yang menyamar tersebut bahkan tak diberi gaji padahal telah lembur dan memenuhi target pembersihan kamar.
Itu berarti dia dibayar di bawah upah nasional.

Kebersihan
Salah satu tuduhan yang dibuat dalam film dokumenter tersebut digawangi oleh Morland Sanders, housekeeper yang diberi target tidak realistis untuk jumlah kamar yang terlalu banyak.
Dispatches yang menyamar tidak punya banyak waktu untuk membersihkan kamar dengan cepat.
Rekaman kemudian menunjukkan cara mempercepat pembersihannya - dengan menggunakan satu handuk kotor yang dibuang oleh tamu sebelumnya, untuk membersihkan seluruh kamar mandi, termasuk toilet.
Padahal dalam peraturan ISS, telah menyebutkan jika untuk membersihkan toilet dan kamar mandi harus dengan kain yang berbeda.
"Bukankah kita harus menggunakan kain yang berbeda untuk semua area yang berbeda yang kita bersihkan misalnya kain kuning untuk toilet?" kata reporter yang tengah menyamar.
Tapi kepala housekeeper menjawab, "Tidak, hanya satu handuk saja."
"Hanya satu handuk untuk semuanya?" timpal reporter.
Tak digaji jika lembur
ISS juga menyebutkan jika upah minimum seorang housekeeper adalah £ 7,50 per jam.
Namun untuk kasus ini, dia perlu membersihkan tiga kamar per jam, tidak peduli ukuran atau kekotorannya, menyiapkan troli pembersihnya.
Dan setiap kelebihan jamnya tak diberi upah.
Dengan tugas tambahan yang dibutuhkan di luar shift dan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan beberapa jenis kamar, itu berarti pembayaran per jam Irina benar-benar disamakan dengan kurang dari £ 5 per jam, jauh di bawah upah hidup nasional.


Dalam dokumenter tersebut, 20 menit reporter bekerja hanya bisa membersihkan sekamar saja.
Kamar tersebut tak begitu kotor dan tidak memerlukan sprei untuk diganti.
Namun kamar lain punya kasus yang beda.
"Saya memiliki ruang keluarga dengan empat orang. Saya tidak bisa melakukan pembersihan ruang keluarga dengan empat orang hanya dalam 20 menit."
Kemudian di acara tersebut, reporter yang menyamar memberitahu jika housekeeper harus tiba satu jam lebih awal jika dia ingin menyelesaikan peralihan shift tepat waktu.
Tapi itu bukan satu-satunya pekerjaan yang tidak dibayar.
Dokumenter tersebut mengklaim pagi Irina diperintahkan untuk menandatangani jam istirahat meskipun dia tidak menerima jam istirahat.
"Saya tidak akan menandai jeda saya, karena saya belum mengambilnya."
Satu balasan mengatakan, "Baiklah, kamu harus menandainya karena itu wajib."
Saat ini pihak Premier Inn sedang dalam proses penyelidikan ISS.
Tonton juga: