Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Kesepian merupakan kondisi yang sangat berat untuk dilalui.
Hal ini tak hanya berlaku bagi manusia, tapi juga binatang.
Bayangkan jika kamu adalah bagian dari spesies yang telah bertahun-tahun hidup sendiri.
Inilah yang sekarang terjadi pada seekor katak di Bolivia.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Travel and Leisure, seekor kodok Sehuencas bernama Romeo di Cochabamba Natural History Museum di Bolivia telah menjalani hidup tanpa pasangan selama sepuluh tahun.

Bisa dibilang, Romeo kecil ini merindukan datangnya Juliet.
Kodok jenis Sehuencas (Telmatobius yuracare) berasal dari famili Telmatobiidae dan merupakan binatang endemik Bolivia yang tinggal di habitat alam seperti sungai, rawa, dan hutan pegunungan.
Kini, status spesies tersebut sangat terancam akibat habitat yang semakin menyempit.
Dijuluki sebagai 'Katak paling kesepian di dunia' atau 'The Loneliest Frog in the World', sudah bertahun-tahun Romeo melakukan panggilan untuk kawin namun upayanya sia-sia.
Kini, pihak Cochabamba Natural History Museum berusaha mengumpulkan dana untuk melakukan pencarian kodok betina di sepanjang sungai Bolivia.
Bahkan meskipun kodok betina tersebut masih berupa berudu kecil.
Alasan mengapa museum ini melakukan upaya tersebut adalah karena Romeo merupakan yang terakhir dari jenisnya.
Sedangkan spesiesnya ini sendiri hanya memiliki rentang hidup sekitar 15 tahun.
"Kami tidak ingin Romeo kehilangan harapan," kata Arturo Muñoz, seorang ilmuwan konservasi yang terkait dengan Global Wildlife Conservation kepada AFP.
Global Wildlife Conservation bahkan bekerja sama dengan situs kencan online, Match.com, untuk membuatkan Romeo sebuah profil untuk meningkatkan kesadaran dan dana untuk pencariannya akan pasangan.

"Bukan untuk memulainya dengan hal yang begitu berat atau apa, tapi saya sendiri benar-benar merupakan spesies terakhir saya," kata "Romeo" di keterangan biodata profilnya.
Dalam profil tersebut, juga tertulis dia ingin menemukan "satu-satunya Juliet."
Mungkin ini juga jadi profil kencan paling keren yang pernah kamu lihat.
Dalam profil tersebut, terdapat foto Romeo, yang menampilkan matanya yang besar dan bundar.
Pada profil tersebut juga tercantum link untuk donasi, yang mengarah langsung ke situs Global Wildlife Conservation.

Organisasi ini bertujuan untuk mengumpulkan dana senilai 15.000 dolar AS pada Hari Valentine untuk mengirim ilmuwan ke lapangan dan 10 ekspedisi ke sungai-sungai untuk mencari pasangan bagi Romeo.
Hesam Hosseini, CEO Match.com, mengatakan kepada Independent, "Menemukan pasangan yang cocok untuk Romeo adalah tantangan baru bagi kami, namun demi menyelamatkan seluruh spesies, kami dengan senang hati dan yakin menerimanya (untuk membuatkan profil)."
Jika pencariannya tidak berhasil, Arturo Muñoz tidak mengesampingkan kloning sebagai pilihan, menurut AFP.
"Kemungkinan menemukan pasangan bagi Romeo semakin hari semakin menurun, dan kita perlu melakukan sesuatu yang mendesak sekarang," katanya kepada Independent.
Semoga Romeo dapat segera memperoleh pasangan untuk melestarikan spesiesnya ya.
Yuk subscribe YouTube Channel TribunTravel.com