lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat ini, banyak smartphone dilengkapi dengan LED putih kecil berwarna cerah yang juga berfungsi sebagai blitz untuk kamera.
Biasanya digunakan saat cahaya alami tak mendukung.
Meski membantu memberikan cahaya tambahan, namun penggunaan blitz dapat berdampak buruk.
Cahayanya yang terlalu menyilaukan membuat beberapa orang harus mengalami buta selama beberapa milidetik.
Walau tak menyebabkan kerusakan pada mata, namun sangat merugikan pada bayi.
Dilansir TribunTravel.com dari laman en.goodtimes.my, seorang bayi dilaporkan buta setelah lampu kilat pada ponsel menyenai matanya.
Insiden yang tidak disengaja ini terjadi setelah teman dari ibunya lupa mematikan lampu kilat saat mengambil foto dari jarak dekat.
Orang tua si bayi kemudian memperhatikan jika ada sesuatu yang salah dengan mata anaknya, segera setelah foto diambil.
Kerena berkedip terlalu kuat, dokter mengatakan jika bayinya mengalami pengurangan penglihatan di mata kirinya dan kebutaan di mata kanannya.
Ini karena kilatan kamera yang mengenai mata bayi berusia tiga bulan itu.
Sinar itu dikatakan telah menyebabkan kerusakan permanen pada sel makula bayi laki-laki, bagian dari mata di mana sinar cahaya masuk.
Bagi balita, sel makula mereka belum sepenuhnya berkembang sampai berusia empat tahun, oleh karena itu, mereka sangat sensitif terhadap cahaya yang kuat.
Jika terkena cahaya yang kuat seperti lampu kamera dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata mereka.
Dokter juga menyarankan agar orang tua melakukan tindakan pencegahan lebih lanjut, seperti lampu kamar yang terlalu terang.
So guys, sebaiknya berhati-hati saat hendak mengabadikan momen dengan anak tercinta.
Jangan sampai momen yang membahagiakan menjadi sebuah tragedi yang menyedihkan.
Tonton juga:
