TRIBUNTRAVEL.COM - Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Rp 70.000 dinilai sejumlah penumpang termasuk mahal.
Namun, mereka rela merogoh kocek lebih dalam untuk mengejar kenyamanan dan kecepatan yang ditawarkan KA Bandara.
"Memang terlalu mahal ya."
"Fasilitasnya sudah baik tapi harusnya tidak semahal itu," kata Martin, warga Surabaya yang telah beberapa kali menggunakan KA Bandara saat ditemui Kompas.com di Stasiun Sudirman Baru, Jumat (9/2/2018).
Junpei Iwata, seorang warga Jepang yang tengah melancong ke Jakarta, memiliki pendapat yang sama.
Ia menilai tarif KA Bandara terlalu tinggi.
"Kereta (Bandara) ini tepat waktu, nyaman, dan bersih tetapi harganya agak tak masuk akal."
"Menurut saya, tarif bus dari bandara masih lebih masuk akal," kata Junpei yang baru pertama kali menggunakan KA Bandara.
Meskipun begitu, Junpei mengaku puas dengan pelayanan KA Bandara.
"Saya akan pakai kereta Bandara lagi karena cepat dan nyaman," kata Junpei yang sudah beberapa kali ke Jakarta itu.
Penumpang lainnya yang bernama Okat berharap tarif KA Bandara dapat segera diturunkan.
"Mungkin karena sekarang beroperasi ya jadi harganya mahal."
"Mungkin kalau nanti sudah lebih ramai harganya bisa diturunkan," kata Okat.
Okat juga menyebut perjalanan dengan Kereta Bandara terasa lebih nyaman dan cepat.
"Kalau dibandingkan dengan kendaraan roda empat seperti bus atau taksi tentu lenih cepat ya," katanya.
KA Bandara yang menghubungkan Stasiun Sudirman Baru dan Bandara Soekarno-Hatta telah beroperasi sejak awal Januari 2018.
Kereta ini berhenti di tiga stasiun yaitu Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Batuceper, dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.
Keberadaan KA Bandara diharapkan dapat mengurangi kepadatan jalan tol dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Penumpang Nilai Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Terlalu Mahal