Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Ada begitu banyak hal unik yang terjadi pada event-event internasional.
Kali ini, satu hal konyol terjadi pada event Olimpiade Musim Dingin, Pyeongchang Games 2018 yang diselenggarakan di Pyeongchang, Korea Selatan.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Travel and Leisure, koki dari Tim Olimpiade dari Norwegia mendapatkan 15.000 butir telur pada event tersebut.
Kok bisa sebanyak itu?
Ternyata sang koki secara tidak sengaja memesan ekstra 13.500 butir telur karena adanya kesalahan di Google Translate yang mereka pakai.
Koki dari Norwegia yang bernama Stale Johansen bermaksud memesan 1.500 butir telur untuk memberi makan peserta Olimpiade dari negaranya di Pyeongchang Games.
Namun pekan lalu, ia kaget saat mendapati 15.000 butir telur muncul di dapurnya.
"Kelebihan jumlah telur ini merupakan kesalahpahaman, kejadiannya disebabkan adanya tambahan nol pada pesanan, dari 1.500 salah ditulis menjadi 15.000," kata koki Norwegia, Tore Ovrebo, kepada Reuters.
Korea Selatan memiliki sistem numerik yang sangat rumit, dengan sistem penghitungan yang berbeda untuk tujuan yang berbeda pula.
Satu perubahan suku kata sederhana bisa dengan mudah menyebabkan terjadinya kesalahpahaman.
Namun, akhirnya para koki dapat mengembalikan kelebihan 13.500 butir telur tersebut.
Sehingga atlet Olimpiade dapat makanan yang bervariasi.
Tak cuma omelet, salad telur, telur rebus, dan sajian berupa telur lainnya selama pertandingan Olimpiade.
Di samping pesanan yang salah tersebut, bagian terberat saat memasak untuk para peserta Olimpiade adalah penjadwalan.
"Tantangan terbesarnya adalah kami menyajikan makanan hampir 24 jam sehari," kata koki Johansen kepada surat kabar Norwegia Aftenposten.
"Kami memiliki peserta yang bertanding pada olahraga ski lintas alam dan seluncur es di sini, dan harus ada makanan dari pukul setengah delapan pagi hampir dua malam."
Wah, ternyata tantangannya cukup berat ya jadi koki yang bekerja di negara berbeda seperti ini.