TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa orang memiliki kebiasaan tidur.
Terkadang, kebiasan tidur itu dianggap tidak wajar oleh sebagian orang.
Pernahkah Anda mendengar istilah 'sleep walking' atau gangguan tidur berjalan?
Ini adalah suatu kondisi di mana seseorang biasanya akan bangun dan berjalan saat sedang tidur.
Tak mesti berjalan, pelakunya bisa jadi tampak terbangun, lalu duduk di tempat tidur dan melihat sekeliling kamar.
Namun, sesungguhnya ia tidak benar-benar sadar.
Hal serupa ini pula yang dialami oleh Randy Phothisane, seorang pria asal New York.
Nahasnya, saat melakukan kebiasaan itu, pria 35 tahun tersebut justru terjatuh dari apartemen 8 lantai.
Dilansir TribunStyle.com dari Metro, Jumat (2/2/2018), Randy terjatuh pada Minggu (28/1/2018) pukul 05.00 pagi waktu setempat.
Beruntung, walaupun terjun bebas hingga enam lantai ke bawah, Randy mampu bertahan hidup.
(metro)
Dia dievakuasi dengan selamat melalui jendela oleh petugas pemadam kebakaran.
"Dia baik-baik saja meskipun mendarat sejauh enam lantai di bawah jendela kamarnya," terang saudaranya pada The Post.
Dia menambahkan, Randy memeiliki sejarah berjalan dalam tidurnya.
Sementara, berdasarkan keterangan sang kekasih, Randy biasa mengkonsumsi obat tidur sebelum terlelap.
Ibunya, Pamela pun tak mampu menjelaskan apa yang telah menimpa putranya.
"Saya benar-benar tidak tahu bagaimana dia jatuh. Saya benar-benar mengkhawatirkannya," tuturnya.
Pamela menambahkan, dirinya telah memberitahu Randy jika suatu kali nanti kejadian serupa menimpanya, mungkin Randy tak seberuntung saat ini.
Setelah kejadian ini, Randy mengalami luka patah kaki dan tulang rusuk di punggung dan badannya.
Dikutip dari Alodokter, gangguan tidur berjalan rata-rata berlangsung sekitar 10 menit.
Kondisi ini terjadi saat tahapan tidur gelombang rendah, yaitu pada tahap terdalam dari fase pergerakan mata yang tidak cepat (non-rapid eye movement - NREM).
Selain berjalan, orang yang mengalaminya bisa juga melakukan berbagai aktivitas, seperti pergi ke dapur dan makan atau membuka pintu lemari dan berganti pakaian.
Pada kasus yang parah, penderita bahkan bisa membuka pintu rumah dan berjalan keluar atau mengendarai kendaraan.
Jika kita berpapasan dengan orang yang mengalami gangguan tidur berjalan, biasanya dia hanya memandang lurus dan tampak seperti tidak mengenali kita.
Matanya yang terbuka terkesan seperti terjaga padahal dia sebenarnya masih tertidur.
Jika disapa, biasanya penderita tidak merespons, meski ada sebagian yang mampu merespons dengan baik dan sebagian lagi akan merespons dengan jawaban meracau.
Apabila kita bangunkan dengan paksa, biasanya penderita akan tampak kebingungan dan tidak ingat dengan aktivitas yang dilaluinya.
Berita ini sebelumnya telah dipublikasikan di TribunStyle.com dengan judul Jatuh dari Apartemen 8 Lantai saat Alami ‘Sleep Walking’, Pria Ini Berhasil Bertahan Hidup