Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM - Angin sepoi-sepoi, gulungan ombak laut yang menari-nari, dan karang yang indah itulah sedikit alasan yang membuat traveler selalu ingin kembali ke pantai.
Jika beruntung traveler bisa bertemu berbagai biota laut.
Namun pengunjung pantai di Sydney, Australia ini nampaknya mengalami kesialan.
Bukan kedamaian yang mereka temukan, justru sebaliknya.
Mereka malah menemukan jutaan belatung terdampar di Pantai Newport dan Bilgola.
Pemandangan tak biasa ini pertaman kali ditemukan di Newport pada hari Minggu (28/01/2018) seperti dilansir TribunTravel.com dari news.com.au.
Awalnya kejadian ini ditemukan oleh seorang wanita bernama Jane Gardner yang kemudian mengunggah hasil temuannya di Facebook dengan tagline "Ribuan belatung terdampar saat air pasang di Pantai Newport."
Belatung-belatung tersebut ternyata juga menyerang Pantai Northern Council yang akhirnya membuat kolam batu Bilgola terpaksa ditutup pada hari Selasa.
Awalnya Colin Weir, seorang pria yang akan berenang kaget saat menemukan kumpulan larva yang menggeliat.
"Itu menjijikkan - karpet belatung putih yang bergerak ini," kata Weir.
"Saya sudah pergi ke pantai ini setiap tahun selama 15 tahun dan belum pernah melihat hal seperti ini."
Sebelum kolam ditutup, Weir mengatakan jika dia diberitahu bahwa seorang wanita juga alami nasib sial saat berenang.
Pakaian renang wanita tersebut penuh dengan belatung, kata seorang informan.
Satu belatung saja sangat menjijikkan dan membuat siapa saja ngeri.
Apalagi melihat jutaan.
"Anda melihat ke atas pantai dan ada sekitar 200 burung camar yang memberi makan mereka ... itu sangat luar biasa," kata Weir.
Menurut pembersih kolam, kolam hanya dikeringkan dan akan diisi kembali dengan air baru.
Padahal air laut pun juga masih dipenuhi dengan belatung.
Pembersih kolam tersebut menyakini jika lalat telah meletakkan telurnya di bongkahan besar rumput laut yang kemudian terdampar di garis pantai tersebut.
"Kondisi pantai alami seiring dengan cuaca yang hangat telah berkontribusi pada serangan pada rumput laut yang disebabkan oleh larva lalat," kata dewan pengelola lingkungan dan infrastruktur, Ben Taylor.
"Sebagian besar mempengaruhi ujung selatan (Bilgola) pantai, rumput laut juga telah dibasuh ke kolam batu."
Taulor mengatakan jika timnya telah mempersiapkan lebih banyak rumput laut untuk dicuci kembali di kolam batu saat air pasang berikutnya.
Kini kolam batuan Newport tetap terbuka untuk umum namun pengelola akan terus memantau situasi dengan seksama.
"Ini adalah kejadian yang tidak menguntungkan namun wajar dan kami memiliki petugas kebersihan yang memantau dan mengelola situasinya," katanya.
"Kami mendorong orang untuk tidak berenang di daerah yang terkena dampak dan mematuhi penutupan kolam renang. Pengelola akan terus mengawasi kolam batu dan membuka kembali Bilgola sesegera mungkin."