Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Nepal tak cuma dikenal akan keindahan alamnya yang menakjubkan.
Namun juga ekosistem hewan dan tumbuhannya yang unik.
Tepat di puncak pegunungan, kamu akan menemukan lebah madu terbesar di dunia.
Madu di sana berasal dari serbuk sari bunga rhododendron.
Sekilas penampilan bunga ini tampak cantik dan menggoda, kenyataannya cukup beracun.
Serbuk sari inilah yang kemudian digunakan lebih untuk membuat madu.
Meski rasanya manis, namun mereka yang berani mengkonsumsinya akan merasakan halusinasi pada tubuhnya.
Sekilas seperti orang yang habis menggunakan ganja.
Meski berbahaya, tapi memiliki penggemar yang melimpah.
Bukan perkara mudah untuk bisa mendapatkan madu ini.
Sebab banyak petani madu yang mempertaruhkan hidup mereka untuk memanennya.
Dilansir TribunTravel.com dari laman curiosity.com, apis dorsata laboriosa merupakan jenis lebah madu raksasa Himalaya yang menjadi pembuatnya.
Mereka biasanya memilih tempat di bagian atas tebing.
Tujuannya sederhana, serangga ini tak mendapatkan banyak predator alami di sana.
Butuh perjuangan berat bagi pemburu lebah, sebab mereka harus menerjang tebing dan lebah raksasa untuk mendapatkan madu.
Dipersenjatai tali gantung, tiang bambu, dan keyakinan, mereka harus berhadapan dengan bahaya setiap harinya.
Satu pemburu, Mauli Dhan misalnya.
Pemburu ini mengaku jika pekerjaannya ini dilakukan bukan karena senang melainkan tuntutan hidup.
"Sebenarnya saya lelah dan tak ingin melakukannya lagi. Satu-satunya alasan karena saya miskin dan tak ada orang lain yang akan melakukannya," katanya.
Tak cuma harus menantang bahaya ketika mengambilnya, madu itu sendiri cukup beracun.
Efek yang dihasilkan sebenarnya sudah didokumentasikan dalam sejarah pada abad 5 SM.
Tentara Yunani bepergian melalui Turki dalam perjalanan mereka kembali dari Persia.
Mereka menemukan satu tempat yang dipenuhi lebah dan madu berwarna emas.
Namun setelah mencicipi nektar itu, mereka merasakan perasaan aneh. Seolah-olah seperti sedang dimantera.
Dalam sekejap mereka kehilangan semua indera tubuh dan muntah luar biasa.
Alasan ini yang kemudian membuat bangsa Yunani menyebutnya sebagai madu gila.
Dikatakan jika mengkonsumsi madu Nepal lebih dari 2 sendok teh akan berakibat mirip seperti orang yang menggunakan ganja.
Meski berbahaya, madu buatan lebah Himalaya ini digunakan penduduk lokal sebagai pereda arthritis dan nyeri sendi.