Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Tahun 2018, traveler berencana traveling kemana?
Pilihan tepat jika kamu memasukkan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dalam list tempat yang harus kamu kunjungi tahun ini.
Selama 2018, pulau di sebelah timur Bali itu akan menggelar sederet event menarik demi para wisatawan.
Terlebih lagi, terdapat banyak destinasi kelas dunia di Bumi 1.000 Masjid ini.
Tentu yang paling terkenal adalah kawasan Gili Trawangan, Kuta Mandalika, serta Gunung Rinjani.
Pulau Lombok juga cocok jadi destinasi para backpacker.
Harga makanan, penginapan, hingga destinasi wisata di sana tergolong murah.
Plus lokasi obyek wisata yang mudah dijangkau, terutama menggunakan sepeda motor.
Seperti halnya TribunTravel.com yang beberapa waktu lalu, menjelajahi Pulau Lombok menggunakan motor.
Simak panduannya di bawah ini agar perjalananmu keliling Lombok dengan motor, bisa aman dan nyaman.
1. Bagaimana mendapatkan sepeda motor?
Bila kamu sudah memutuskan untuk keliling Lombok dengan motor, nggak usah bingung.
Sebab, sudah banyak tersedia operator atau jasa persewaan kendaraan pribadi yang tersebar di Pulau Lombok, terutama Kota Mataram.
Traveler bisa menemukan jasa persewaan ini di laman Google juga media sosial seperti Instagram atau Facebook.
2. Berapa tarifnya?
Untuk tarif motor bervariasi tergantung jenis dan merek motor yang digunakan.
Sebagai contoh dari persewaan yang digunakan TribunTravel.com, yang mematok tarif mulai Rp 65 ribu hingga Rp 150 ribu per 24 jam.
Sudah termasuk helm serta jas hujan.
Tentu saja persyaratan sewa motor masing-masing penyedia, berbeda, termasuk bisa tidaknya diantar.
Umumnya, hanya perlu menyerahkan kartu identitas atau memberikan DP serta bila diantar hingga luar Kota Mataram, akan dikenai biaya tambahan.

3. Persiapkan kendaraan
Motor sudah 'aman', perlengkapan berkendara juga sudah dibawa, maka pastikan kendaraanmu layak jalan.
Memang, biasanya penyedia jasa sewa kendaraan sudah membekali si peminjam dengan armada kendaraan yang prima.
Namun, tak ada salahnya memastikan sekali lagi kendaraan yang akan kamu bawa bertualang, misalnya periksa tekanan ban.
Termasuk cek terus persediaan bahan bakar, jangan sampai kehabisan.
Beruntung jika kamu kehabisan BBM di kawasan padat penduduk atau jalan raya, setidaknya mendorong sebentar sudah langsung berjumpa dengan SPBU atau penjual BBM eceran.
4. Bagaimana kondisi jalan di Lombok?
Kondisi jalanan juga harus diperhatikan, terlebih jika kamu baru pertama kali bertandang ke Lombok.
Untuk kondisi jalan di Kota Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Tengah, relatif sudah mulus beraspal, lengkap dengan papan penunjuk jalan.
Bahkan jalan raya di Lombok Barat termasuk mulus dan lebar.

Sayangnya, tidak demikian saat TribunTravel.com menelusuri jalan raya menuju Pelabuhan Bangsal via Gunung Pusuk, November lalu.
Ada beberapa ruas jalan menuju jalan di kawasan Gunung Pusuk, rusak bahkan nyaris tak beraspal.
Sementara jalan di kawasan Gunung Pusuk, cenderung berkelak-kelok serta beberapa kali menemui beberapa kali proyek perbaikan jalan.

Berhati-hati dan tetap waspada saat berkendara di jalanan ini, ya.
Terlebih saat kamu menuju kawasan Desa Sembalun yang berada di kaki Gunung Rinjani.
Selain minimnya papan penunjuk jalan yang akan mengarahkanmu ke sana, kondisi jalan menuju Sembalun via Lombok Utara, termasuk sempit.
Tidak selebar jalan raya pada umumnya, mungkin hanya bisa memuat dua mobil yang harus dipakai bergantian bila berpapasan.
Karena itulah, TribunTravel.com sempat terkecoh dengan kondisi jalan tersebut, bahkan sempat menyangsikan jalan ini akan membawa tim ke Sembalun.
Usai sempat bertanya pada warga setempat dan berpatokan peta di Google Maps, barulah sebenar-benarnya yakin.
Selebihnya, ketika memasuki Desa Sembalun, jalanan mulus dan lebar, bisa kamu lewati dengan nyaman.

Oleh karenanya, jika kamu belum pernah ke Sembalun sebelumnya, usahakan jangan terlalu malam ketika berkendara di kawasan ini.
Jalannya berada di kawasan hutan, jauh dari perkampungan warga, minim lampu penerangan jalan umum (LPJU), serta kabut yang lebih sering turun dan menghalangi jarak pandang, setidaknya akan membuat nyalimu sedikit ciut.
Pun bila kamu hendak ke Sembalun via Kecamatan Aikmel atau Lombok Tengah, kondisi jalan juga naik-turun, berkelak-kelok, serta berada di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Tetap berhati-hati, sebab di kawasan ini, kamu akan banyak menjumpai kera ekor panjang.
5. Bagaimana akses ke lokasi wisata?
Pada umumnya, jalan menuju destinasi terkenal di Pulau Lombok, tak beda jauh dengan kondisi jalan rayanya: sudah mulus.
Apalagi saat kamu memutuskan 'motoran' di kawasan Mandalika, Lombok Tengah, yang dinobatkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Sayangnya, hal berbeda jika kamu ingin bertandang ke Bukit Selong, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
Karena lokasinya masuk ke permukiman warga dan kompleks persawahan, kondisi jalannya tidak rata, nyaris tak beraspal, dengan kerikil dan batu yang mencuat.
Meski demikian, kawasan Lombok Timur dan hampir semua sudut Lombok, sangat aman untuk berkendara.
Yang paling penting, tetap berhati-hati dan waspada.
So, nggak perlu khawatir keliling Lombok dengan motor, traveler!