Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Hampir semua orang suka makan ikan, baik ikan air laut maupun ikan air tawar.
Ikan sendiri punya nilai protein yang cukup tinggi, kalsium, fosfor, omega 3, dan beberapa mineral lain yang bermanfaat bagi tubuh.
Bagi keragaman masakan khas Indonesia sendiri, ikan diolah menjadi berbagai macam makanan.
Bisa dibilang, setiap daerah punya makanan khas tersendiri yang berbahan dasar ikan.
Oleh karenanya, yuk keliling Nusantara dulu lewat ragam olahan ikan dari berbagai daerah di Indonesia.
1. Ikan Woku Belanga
Woku rupanya merupakan sebutan bagi bumbu yang sering digunakan dalam masakan Manado.
Bumbu woku terdiri dari serai, daun jeruk, kemangi, daun salam, dan daun pandan.
Tak heran jika rasa dan aromanya cukup kuat.
Kali ini, ada ikan woku belanga yang jadi sajian wajib cicip saat kamu berada di Sulawesi Utara.
Sesuai namanya, ikan woku belanga diberi bumbu woku dan dimasak dalam belanga.
Biasanya, ikan yang dimasak adalah tongkol dan kakap.
2. Pallu Mara
Menurut namanya, 'pallu' adalah sebutan bagi makanan khas Makassar, sedangkan 'mara' berarti mendidih.
Pallu mara mirip seperti sup ikan, tapi kuahnya kuning.
Ikan yang dimasak pallu mara adalah bandeng dan tengiri.
Yang membuat pallu mara terasa segar dan sedap adalah adanya irisan tomat, asam jawa, serta cabai.
3. Parende
Parende merupakan makanan berkuah dengan bahan dasar ikan yang berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara.
Parende dimasak dengan menggunakan ikan kakap atau kerapu.
Biasanya disajikan bersama kasuami dan sayur daun kelor.
4. Cakalang Fufu Pampis
Sama seperti ikan woku belanga, cakalang fufu pampis berasal dari Manado.
Cakalang fufu pampis memakai suwiran ikan cakalang yang dimasak hingga kering.
Cara memasaknya, ikan cakalang (atau ikan berdaging tebal lainnya) diasap terlebih dahulu.
Kemudian dimasak dengan bumbu pampis (pedas) yang mengandung kunyit dan cabai.
Biasanya, cakalang fufu pamis disajikan bersama nasi hangat atau dijadikan isian panada.
5. Mangut
Mangut merupakan olahan ikan khas Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Bahan dasarnya adalah ikan lele, bisa juga memakai ikan lain seperti nila, patin, tongkol, atau pari.
Kuahnya terbuat dari santan, bumbu kuning, dan bumbu merah.
Mangut pun juga bisa dimasak tanpa santan dan bercitarasa pedas, yakni mangut ndas manyung.
Dalam bahasa Jawa, kata 'ndas' berarti kepala.
Jadi bahan dasar mangut ndas manyung ini terbuat dari kepala ikan manyung.
Mangut ndas manyung berasal dari daerah Pati, Jawa Tengah.
6. Arsik
Arsik merupakan olahan ikan khas Tapanuli dan Batak.
Masakan ini berbahan dasar ikan mas yang utuh, bahkan sisiknya pun tidak dibersihkan.
Pasalnya, arsik juga mengandung arti filosofis yang melambangkan keutuhan manusia secara fisik dan rohani.
Bumbu yang digunakan dalam memasak Arsik meliputi, lokio (bawang Batak), kecombrang, asam gelugur, dan andaliman.
7. Asam Padeh
Asam padeh merupakan olahan ikan tanpa santan khas Minang, Sumatera Barat.
Rasanya cenderung asam dan pedas, mengingat bumbunya mencakup rempah-rempah, cabai, dan asam kandis.
Biasanya, ikan yang dimasak asam padeh adalah gurame, ikan kembung, kakap, tongkol, atau tuna.
8. Gangan atau Lempah Kuning
Berasal dari Belitung, gangan atau lempah kuning memiliki citarasa segar, pedas, asam, dan gurih.
Yang membuat gangan berbeda dari sajian ikan kuah kuning lainnya adalah adanya potongan nanas yang berfungsi untuk mengurangi bau amis.
Ada beberapa jenis ikan yang bisa dimasak gangan, seperti kakap, ikan bulat, ketarap, dan lele.