Breaking News:

Awas! Obat-Obat Ini Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke Saat Diminum di Pesawat

Setiap hari, lebih dari 10 juta orang melakukan penerbangan untuk sampai ke berbagai belahan dunia.

dailymail.co.uk
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap hari, lebih dari 10 juta orang melakukan penerbangan untuk sampai ke berbagai belahan dunia.

Meski relatif aman, kondisi lingkungannya yang unik, sering membuat penumpang merasa tidak enak.

Bayangkan saja mereka harus berada di atas ketinggian 10.000 kaki.

Dilansir TribunTravel.com dari laman dailymail.co.uk, pada ketinggian itu, tingkat oksigen yang efektif hanya 14,3 persen, jauh lebih rendah dibanding oksigen yang ditemukan di permukaan tanah.

(schaerlaeckens-logbook.nl)

Kondisi itu semakin diperparah dengan berkurangnya aliran darah karena terlalu lama duduk dan dehidrasi akibat kurangnya kelembaban di udara.

Ketika kondisi ini digabungkan, menghasilkan peningkatan risiko trombosis vena yang juga dikenal sebagai DVT.

Merupakan jenis gumpalan darah yang terjadi di pembuluh darah dalam tubuh dan terjadi paling sering di kaki.

Parahnya, gumpalan darah ini dapat mengakibatkan aliran darah tersumbat ke paru-paru, jantung, atau otak, yang pada gilirannya dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

(flyingicu.com)

Mengingat resiko yang besar dari pembekuan darah saat terbang, penumpang harus berhati-hati dalam menggunakan obat.

2 dari 3 halaman

Terutama saat mereka berada di pesawat.

Beberapa merek obat kontrasepsi wanita sebaiknya tak digunakan saat mereka terbang.

Sebab diketahui pil kontrasepsi dapat meningkatkan peluang pembekuan darah.

Selain itu penumpang yang tengah menjalani terapi penggantian hormon juga sebaiknya jangan melakukan penerbangan.

(shutterstock)

Resiko pembekuan darah juga bisa terjadi pada penumpang yang memiliki kondisi kesehatan seperti diabetes tipe 2, jantung, dan stroke.

Jika ada yang memiliki riyawat penyakit ini, ada baiknya berkonsultasi kepada dokter sebelum terbang.

Untuk menurunkan resiko pembekuan darah, obat anti platelet mungkin cocok diminum.

Sebab obat-obatan jenis ini memiliki kemampuan menghentikan sel-sel darah saling menempel.

Aspirin dosis rendah juga bisa digunakan.

(dailymail.co.uk)

Selain obat hormon, antihistamin juga tak boleh dikonsumsi saat berada di penerbangan.

3 dari 3 halaman

Antihistamin biasanya digunakan untuk membantu penumpang yang mengalami kesulitan tidur.

Asosiasi Medis Australia secara khusus menganjurkan orang tua tidak memberikan antihistamin pada anak-anak.

Sebab efek yang terjadi malah sebaliknya.

Mereka justru tak merasa mengantuk dan lebih aktif.

Jenis antihistamin juga dikenal mampu menekan pernapasan dan sangat berbahaya jika dikonsumsi.

(dailymail.co.uk)

Lalu apa yang harus dilakukan sebelum dan selama pernebangan?

Sebelum terbang, ada baiknya minta saran dokter untuk memilih jenis pengobatan yang sesuai.

Selama penerbangan, jangan pernah mengkonsumsi pil antihistamin, minum banyak air, sering melakukan peregangan di kursi, dan banyak bergerak.

Hindari konsumsi teh, kopi, dan minuman berkafein karena memiliki efek dehidrasi.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Dailymail.co.ukTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved