Breaking News:

Terancam Punah, Ini 7 Bahasa dengan Jumlah Penutur Paling Sedikit di Dunia, Ada yang dari Indonesia

TribunTravel.com telah merangkum 7 bahasa dengan jumlah penutur paling sedikit di dunia dari laman tripsavvy.com.

mena-forum.com
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Bahasa merupakan satu sarana pokok bagi manusia untuk berkomunikasi satu sama lain.

Ada ratusan ribu bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi di dunia ini.

Dan setiap bahasa pun selalu berkembang.

Namun, melihat dari jumlah penuturnya, ada beberapa bahasa yang terancam punah.

Pasalnya, semakin hari, jumlah penutur bahasa tersebut semakin menipis.

Untuk itu, berikut TribunTravel.com telah merangkum 7 bahasa dengan jumlah penutur paling sedikit di dunia dari laman tripsavvy.com.

1. Taushiro (Peru)

(rsf.org)

Database salam online dari Jennifer's Language Pages mencantumkan kata "halo" dari hampir semua bahasa di dunia, termasuk Taushiro, yakni "Uñuntero".

Taushiro sendiri merupakan bahasa yang sangat langka.

2 dari 4 halaman

Hanya ada satu orang di dunia ini yang berbicara dengan bahasa Taushiro pada 2002.

Meski berada di dekat Sungai Aucayacu di wilayah Loreto di Peru, peluangmu mendengar orang bercakap dengan Bahasa Taushiro tentu sangat kecil.

Bahkan saat ini, penutur bahasa ini belum diketahui pasti masih hidup atau sudah meninggal dunia.

2. Tanema (Kepulauan Solomon)

(visitsolomons.com.sb)

Seperti halnya dengan Taushiro, bahasa Tanema di Kepulauan Solomon hanya memiliki satu penutur.

Jadi, apa alasan mengapa Bahasa Taushiro di Peru mendapat julukan sebagai 'Bahasa yang Paling Sedikit Dituturkan di Dunia' dibandingkan Tanema, yang ditemukan di Pasifik Selatan?

Taushiro hanya memiliki 20 orang yang menjadi anggota "populasi etnis" yang menuturkannya.

Sementara itu, ada sekitar 150 orang yang termasuk dalam kelompok etnis yang bahasa aslinya adalah Tanema, pada 2007.

Ini berarti Taushiro secara teknis lebih jarang dituturkan.

Sedangkan di Desa Emua di Provinsi Temotu, Pulau Vanikolo, Solomon, masih ada orang yang mengerti beberapa kata dalam Bahasa Tanema.

3 dari 4 halaman

3. Lemerig (Vanuatu)

(wandermelon.com)

Nomor tiga dalam daftar bahasa dunia yang paling sedikit dituturkan adalah bahasa yang berasal dari Pasifik Selatan.

Keberadaan lusinan bahasa yang tidak banyak dituturkan memang tidak mengherankan di sini.

Pasalnya, kondisi geografi daerah ini cukup terisolasi.

Lemerig, yang juga kadang disebut dengan "Bek" dan "Sasar", hanya memiliki dua orang penutur pada 2008 lalu.

Bahasa ini digunakan oleh penduduk desa yang tinggal di sepanjang pantai provinsi Torba di pulau Vanua Lava, Vanuatu.

4. Chamicuro (Peru)

(livinginperu.com)

Bahasa keempat yang paling sedikit dituturkan di dunia ada di Peru, yakni Chamicuro.

Peru sendiri adalah salah satu negara di Amerika Selatan dengan populasi penduduk asli tertinggi yang dengan cepat berasimilasi dengan budaya dan bahasa Spanyol, serta memeluk agama Katholik.

Bahasa Chamicuro hanya sedikit lebih banyak diucapkan daripada Taushiro, dan berada di peringkat sedikit di atas Lemerig karena populasi etnisnya sekitar 100.

4 dari 4 halaman

Seperti Taushiro, penutur Chamicuro berada di wilayah Loreto di negara itu, dan berada di hutan dekat Amazon.

Tepatnya di Pampa Hermosa, yang berada di sepanjang anak sungai Huallaga.

5. Njerep (Nigeria)

(nationalgeographic.com)

Nigeria adalah salah satu negara Afrika yang paling beragam etnisnya.

Tak heran, Nigeria menjadi 'rumah' bagi bahasa Afrika yang paling sedikit dituturkan.

Dan Njerep merupakan bahasa kelima yang paling sedikit dituturkan di dunia.

Bahasa Njerep hanya memiliki enam orang penutur dan tampaknya kelompok etnis yang bahasa aslinya Njerep memang hanya terdiri dari enam orang yang sama ini.

Ethnologue mengklasifikasikan Njerep ini sebagai "hampir punah".

Dan yang menyedihkan, data 6 orang penutur itu berasal dari tahun 2000an lalu.

Kini, masih belum terbayang bagaimana nasib penutur bahasa ini.

Terlebih kawasan Taraba tempat bahasa Njerep ini dituturkan telah mengalami peristiwa pembersihan etnis yang memilukan.

6. Ongota (Ethiopia)

(passporthealthusa.com)

Ke arah timur Benua Afrika terdapat bahasa keenam yang paling sedikit dituturkan di dunia yakni, Ongota,

Ongota hanya memiliki 10 orang penutur pada 2007, saat para periset menempuh perjalanan ke Ethiopia untuk mempelajarinya.

Ongota adalah bahasa yang sangat terasing dan hanya diucapkan di satu desa di bagian barat daya Ethiopia yang terpencil.

Desa ini juga merupakan salah satu tempat yang paling jarang dikunjungi baik untuk orang asing maupun orang Ethiopia.

Tepatnya, Ongota dituturkan di tepi barat Sungai Weyt'o di zona Omo di negara Ethiopia.

7. Liki (Indonesia)

(cultureroutesinturkey.com)

Seperti pulau-pulau di Pasifik Selatan terdekat, Indonesia adalah negara kepulauan yang masyarakatnya terpisah selama ribuan tahun.

Tidak mengherankan, jika bahasa Liki, yang hanya dituturkan oleh 11 orang pada 2005 silam, terletak di provinsi Papua, wilayah yang cukup terpencil di Indonesia.

Bahasa Liki dituturkan di Pulau Liki dan Nirumoar di Kabupaten Sarmi, Papua, yang berada di luar daratan pulaunya.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
PeruSolomon Park Solomon
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved