Breaking News:

Ngeri! Inilah Detik-detik Mencekam Saat Petir Sambar Tripod Kamera dan Tewaskan Pendaki di Australia

Pria ini tewas saat mendaki gunung gara-gara membawa tripod kamera. Kok bisa? Inilah detik-detik mencekam saat tripodnya tersambar petir.

ses-sabd.com
ILUSTRASI mendaki gunung. 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi para pendaki gunung, tentu harus mempersiapkan segalanya saat mendaki.

Mulai dari fisik, mental, hingga perlengkapan.

Banyak barang yang tentunya dibawa saat mendaki.

Agaknya para pendaki juga berhati-hati terhadap barang yang mereka bawa agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

Seperti yang dialami oleh seorang pendaki di Australia.

Dikutip TribunTravel.com dari laman thesun.co.uk, seorang pria yang mendaki di tempat wisata yang terkenal akan badainya di Australia telah meninggal dalam kecelakaan yang tak biasa.

Insiden kecelakaan tersebut melibatkan aksesori liburan yang populer saat ini yakni, tripod kamera.

Antony Van Der Meer sedang mendaki Kings Canyon, satu di antara tempat wisata paling populer di Northern Territory (NT), pada Tahun Baru lalu ketika sebuah badai raksasa datang.

Antony Van Der Meer
Antony Van Der Meer (thesun.co.uk)

Pria berusia 35 tahun itu berada di Rim Walk, sebuah jalur pendakian setinggi 3,7 mil yang tampak mempesona di sekitar puncak ngarai, saat hujan mulai turun.

2 dari 3 halaman

Antony yang juga seorang DJ radio, sedang mendaki dengan empat anggota keluarganya dan bertugas memotret mereka semua saat menjelajahi Northern Territory.

Setelah badai muncul di cakrawala, keluarga tersebut kembali ke tempat parkir mobil, dengan tripod metal Anthony yang dia gunakan untuk memasang kamera diikatkan ke punggungnya.

Kepolisian Northern Territory mengonfirmasi, tripod logam yang panjang itu bertindak sebagai konduktor bagi petir dan menjadi penyebab kematian Antony.

(thesun.co.uk)
(thesun.co.uk)

Saat petir menyambar tripod logam, Antony syok dan pada saat bersamaan anggota keluarga di sekelilingnya pun terlempar ke tanah.

Terlepas dari usaha CPR atau pernafasan buatan yang dilakukan oleh keluarganya, nyawa Antony tidak dapat diselamatkan.

Karena kondisi cuaca yang berbahaya dan tingkat kesulitan mendaki, dibutuhkan lebih dari dua jam bagi layanan darurat untuk mencapai lokasi Antony meninggal.

Seorang juru bicara Polisi NT mengatakan kondisi cuaca buruk memperlambat upaya untuk mengambil jenazah Antony.

Direktur Central Australian Parks, Chris Day, mengatakan, badai listrik di daerah terpencil di Northern Territory merupakan hal yang biasa terjadi.

Chris berkata, "Badainya mungkin tidak sesering atau separah badai di wilayah Top End, tapi saya pastikan hal ini merupakan hal yang biasa."

"Dari apa yang telah saya katakan, ada dua jenis badai terpisah yang datang dari berbagai arah yang berkumpul di George Gill Range. Tampaknya, badai itu datang cukup cepat."

3 dari 3 halaman

Melihat insiden ini, ada baiknya kamu harus selalu berhati-hati ya saat mendaki gunung.

Selalu pastikan barang bawaan, terlebih jika cuaca juga sedang tidak bersahabat.

Semoga menjadi pelajaran yang dapat kita petik agar insiden serupa tak terulang lagi.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Antony Van Der MeerAustraliaNorthern Territory Fomepizole HBF Park Anthony Albanese
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved