TRIBUNTRAVEL.COM - Bukannya happy, usai liburan kita malah uring-uringan, marah, malas, hingga depresi.
Itu artinya, traveler terkena depresi setelah liburan.
Apa saja sih tandanya?
Gejala sindrom post holiday blues sebenarnya mirip dengan depresi biasa, di antaranya:
- Sakit kepala
- Insomnia
- Gelisah
- Penambahan atau penurunan berat badan
- Agitasi, aktivitas motorik yang berlebih akibat ketegangan
Untungnya sindrom ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Sebab, sindrom ini tidak berlangsung lama, hanya di minggu awal pascaliburan.
Namun bagi sebagian orang, ini bisa berlangsung lama hingga membutuhkan konseling dan dukungan keluarga untuk mengatasinya.
Cara mengatasi rasa murung dan depresi setelah liburan:
1. Istirahat
Merasa lelah usai liburan membuat traveler memandang kenyataan sebagai hal yang suram.
Nah, traveler bisa mengatasinya dengan meluangkan waktu untuk santai dan melakukan me-time dengan membaca buku atau menonton film.
Hal ini bisa memberikan udara segar sebelum menjalani hari baru pasca liburan.
2. Latihan pernapasan
Menurut Anna Hamer, seorang psikolog, tekanan untuk memulai kebiasaan baru dapat diminimalisir dengan olah pernapasan.
Tarik napas dalam-dalam dengan pernapasan perut, lepaskan napas panjang sambil mengucapkan mantra positif.
Traveler juga bisa sambil membayangkan tempat liburan favorit.
Hal ini akan membantu traveler kembali ke keadaan yang tenang dan penuh energi untuk memulai aktivitas.
3. Perhatikan asupan makanan
Selama liburan, biasanya traveler makan terlalu banyak sesuka hati.
Menurut Dr Eric Hollander, Direktur Program Compulsive, Impulsive, and Anxiety Disorder dari Mount Sinai School of Medicine di New York, menyarankan agar kembali menjaga pola hidup sehat usai berlibur.
Berikut adalah beberapa nutrisi yang baik untuk dikonsumsi:
- Asam amino
Makanan yang mengandung asam amino tryptophan seperti pada unggas, brokoli, susu, keju, daging rendah lemak, telur, dan kacang kedelai.
Sehingga dapat memicu produksi serotonin yang bisa memberikan sensasi nyaman, tenang, dan rileks pada otak.
- Karbohidrat
Konsumsi karbohidrat dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang karena adanya kandungan gula yang mendorong asam amino tryptophan ke dalam otak secara cepat.
Serotonin inilah yang memberikan rasa nyaman pada tubuh.
- Vitamin dan mineral
Nutrisi penting lainnya seperti kalsium, magnesium, zinc, dan asam lemak omega bermanfaat untuk membangun protein, vitamin C, E, dan B kompleks, serta zat besi.
Berbagai macam vitamin dan mineral ini yang mampu membuat traveler lebih rileks dan stabil.
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Depresi Usai Liburan? Mungkin Itu Sindrom Post Holiday Blues