TRIBUNTRAVEL.COM - Pengumuman hari libur nasional resmi dari pemerintah selalu menjadi hal yang paling dinantikan.
Pasalnya, semua pekerja di Indonesia menggantungkan nasib liburan dan cuti mereka berdasarkan pengumuman itu.
Pada 2018, libur nasional yang resmi sebanyak 21 hari dan paling banyak ada di bulan Juni.
Bulan Juni, tepatnya saat Idulfitri, kita akan menerima jatah libur nasional dari tanggal 13-19 Juni.
Termasuk cuti bersama dan tanggal 1 Juni dalam rangka Hari Lahir Pancasila.
Untuk keterangan lebih lengkap mengenai bulan-bulan lain, bisa kamu lihat pada gambar di bawah ini.
Yang merupakan pengumuman resmi dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (KEMENKOPMK RI).
Sekarang, saatnya kita membahas mengenai masalah liburan dan jatah mengambil cuti.
Terlepas dari berapa jumlah cuti yang traveler terima setiap tahun, yang tentu berbeda untuk tiap-tiap kantor, kami menyarankamu untuk menyimpan jatah cuti hingga bulan Juli atau Oktober.
Alasannya sederhana, karena hanya dua bulan itu saja yang tidak memiliki tanggal merah alias tidak ada hari libur nasional.
Manfaat yang bisa traveler dapatkan dengan mengambil cuti di bulan tersebut antara lain :
1. Tiket pesawat dan tarif hotel lebih murah
Karena jarang orang yang bepergian di bulan-bulan sibuk tersebut.
Biasanya harga tiket pesawat maupun tarif kamar hotel menjadi jauh lebih murah dibandingkan saat musim liburan normal.
Selain harganya murah, ketersediaan kamar hotel dan tiket pesawat juga lebih banyak, tidak perlu berebut dengan orang lain.
2. Melepas penat dari aktivitas pekerjaan
Sebelum bulan Juli, traveler akan merasakan libur nasional terakhir pada tanggal 19 Juni, dan baru akan libur nasional lagi pada tanggal 17 Agustus.
Sementara untuk bulan Oktober, libur nasional terakhir adalah tanggl 11 September dan akan libur nasional lagi tanggal 20 November.
Dengan jarak antar libur nasional yang panjang, kamu mungkin butuh waktu beristirahat dari rutinitas pekerjaan, jadi traveler bisa mengambil cuti di bulan Juli atau Oktober.
3. Daerah wisata yang tidak terlalu ramai
Biasanya, jika bukan musim liburan, daerah wisata akan lebih sepi daripada saat musim liburan.
Dengan bepergian di bulan yang sepi libur seperti ini, traveler akan lebih menikmati suasana dan tidak terganggu dengan keramaian.
Traveler bisa lebih puas menjelajahi daerah-daerah wisata.
4. Jika berencana untuk menikah, ini adalah bulan yang tepat
Bagi traveler yang sedang merencanakan tanggal pernikahan, tidak ada salahnya traveler memilih dua bulan ini untuk memberi keuntungan bagi masa liburmu.
Apalagi, saat menikah, perusahaan wajib memberi cuti menikah yang bisa traveler manfaatkan pada bulan-bulan tanpa libur nasional seperti ini.
Traveler bisa mengambil cuti menikah.
Lalu melanjutkan libur dengan mengambil jatah cuti sehingga kamu dan pasangan bisa menikmati waktu bulan madu yang lebih lama.
Pas, kan?
Nah, itulah saran dari kami untuk memanfaatkan jatah libur nasional dan cuti kerja di tahun 2018 ini.
Semangat menjalani tahun yang baru dan tetap semangat merencanakan liburan, ya!
Berita ini sudah dimuat di Intisari.grid.id dengan judul Mau Liburan Panjang di Tahun 2018 Ini? Paling Pas Ambil Cuti Paling Pas di Bulan Ini