Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM - Kasus pedagangan manusia saat ini memang begitu marak.
Bahkan si pelaku tak takut membawa korbannya di tempat umum seperti tak terjadi apa-apa.
Karena hal itulah, kini banyak pelayan transportasi yang diberi pelatihan kusus untuk mengenali ciri-ciri penjualan manusia.
Sayangnya tak semua yang mereka lakukan berakhir benar.
Seperti halnya kasus pria asal Ameria Serikat ini.
Brian Smith, dari Arizona, Ameria Serikat ini diruduh menjual putrinya saat perjalanan usai liburan.
Dilansir TribunTravel.com dari news.com.au, Smith dituduh memperdagangkan seorang wanita yang ternyata adalah anaknya.
Hal ini terjadi saat kembali dari perjalanan menuju Florida dengan istrinya Renee dan ketiga anak mereka.
Termasuk putrinya, Georgianna (16) yang punya wajah sangat berbeda dengannya.
Georgianna merupakan anak hasil adopsinya dari keturunan China.
Menurut Smith, saat dia dan keluarganya turun dari Southwest Airlines di Phoenix mereka di dekati oleh polisi.

Polisi tersebut berkata jika seorang pramugari memiliki kekhawatiran tentang dia.
Smith percaya jika pramugari yang curiga padanya adalah pramugari yang melayani minuman dan makanan ringannya karena melihatnya duduk di sebelah putri angkatnya.
Istrinya pun angkat bicara dan mengatakan jika mungkin Georgianna jadi sumber kecurigaan mereka.
"Saya tidak suka menuduh siapa pun, tapi jika Georgianna punya paras bule mungkin ini tak akan terjadi," kata Renee.
Kecurigaan seperti ini memang sering terjadi demi menjaga kasus perdagangan manusia.
Namun dampaknya juga bisa tak mengenakkan pada mereka yang tak terbukti.
Berdasarkan hal ini, Southwest Airlines membenarkan jika awak pesawatnya dilatih untuk mengenali kemungkinan indikator perdangan manusia.
Dan atas kesalahan tersebut pihak Southwest Airlines juga meminta maaf.

"Kami telah berbagi permintaan maaf yang tulus dengan keluarga yang terbang bersama kami," kata juru bicara maskapai tersebut.
"Pramugari kami menerima pelatihan untuk mengenali indikator perilaku perdagangan manusia secara umum. Setelah melakukan percakapan dengan pihak berwenang di lapangan setelah penerbangan, kami melanjutkan percakapan kami dengan keluarga dan dengan karyawan kami yang kewaspadaannya berharga ditujukan untuk membantu penegakan hukum agar berhasil menghentikan semakin banyak situasi perdagangan manusia," lanjutnya.
Sebelumnya pada bulan Februari lalu pramugari Alaska Airlines, Shelia Fedrick dipuji sebagai pahlawan setelah dia menyelamatkan seorang gadis muda yang sedang dalam perjalanan dengan pria yang memperdagangkan dia.
Tapi ada beberapa kasus di mana naluri profesional yang mengawasi benar-benar salah.
Pada bulan April, seorang ayah dari Meksiko dituduh melakukan perdagangan anak dengan penerbangan United Airlines karena putrinya yang berkulit putih "tidak terlihat seperti" dia.
Ternyata diketahui jika ibunya keturuan Irlandia.