Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan memang tak pernah ada habisnya.
Permusuhan kedua negara ini sudah terjadi puluhan tahun silam.
Meski sudah dilakukan konferensi dan pertemuan untuk mendamaikan kedua negara ini, namun tampaknya masih belum menemukan jalan keluar.
Bagi kamu yang tak mengetahui sejarah perang Korea, ada satu derah yang bisa menjelaskan semuanya.
Daerah ini bukan sembarang tempat.
Dikenal sebagai daerah paling bermusuhan di dunia, di sana kamu akan mendapatkan kesempatan singkat untuk merasakan bagaimana sejarah perang Korea.
Selain itu juga bisa melihat lebih dekat bagaimana Korea Utara.
Dilansir TribunTravel.com dari laman trip101.com, mereka menyebut wilayah itu Joint Security Area(JSA).
Merupakan wilayah dimana warga sipil bisa lebih dekat dengan Korea Utara.
Daerah ini diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Korea Selatan, pasukan Amerika.
Sebelum masuk ke sana, paspormu akan diperiksa oleh personel militer,
Kemudian akan diantar ke sebuah auditorium untuk melihat video.
Kuliah ini singkat menjelaskan konflik yang mengarah ke Perang Korea, pembangunan DMZ, dan keadaan hubungan Korea Utara dan Selatan saat ini.
Setelah mendapatkan kuliah singkat, semua pengunjung harus menandatangani kontrak yang mengatakan mereka menerima resiko apapun saat mengunjungi kawasan ini.
Setelah menandatangani formulir, kamu akan diantar menuju JSA.

Penandatanganan formulir ini, dipasangkan dengan pemeriksaan paspor dan berbagai peringatan tentang tidak berinteraksi dengan tentara Korea Utara.
Perjelasan yang mereka berikan akan menciptakan pengalaman yang serius dan agak menegangkan.
JSA adalah satu-satunya tempat di mana pasukan Korea Utara dan Korea Selatan bertatap muka.
Daerah ini cukup kecil, luasnya sekitar 800 meter (2.625 kaki), dimana terdiri dari bangunan dan rumah PBB, dan gedung Korea Utara yang disebut Panmungak.
Pengunjung diperbolehkan untuk mengambil gambar bangunan PBB, bangunan Korea Utara, dan tentara, tetapi kamu hanya diberikan sekitar dua menit untuk melakukannya.
Setelah puas mengambil gambar, kamu akan diantar ke ruang konferensi Military Armistice Commission(MAC).
Di sinilah pemimpin Korea Utara dan Selatan bertemu dan bernegosiasi.
Ruangan ini sangat kecil dan padat dengan meja konferensi.
Satu meja terletak tepat di seberang Demarkasi Militer Line, perbatasan fisik antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Pengunjung diperbolehkan untuk melewati jalur ini.
Dimana berarti kamu sudah memasuki Korea Utara.
Pengunjung diperbolehkan untuk mengambil gambar dengan tentara Korea Utara.
Pengalaman ini agak surealis dan intens.
Pengunjung diberi beberapa peringatan tentang tidak menyentuh meja, bendera PBB, atau tentara.
Para prajurit Korea Utara berdiri tanpa ekspresi dengan menggunakan kacamata hitam untuk mengaburkan mata mereka.
Mereka tidak bergerak, bahkan ketika dikelilingi oleh sekelompok wisatawan yang mengambil gambar mereka.
Setelah mengunjungi Korea Utara, pengunjung dikawal kembali ke Freedom House.
Gedung ini dibangun pada 1965 sebagai tempat pertemuan bagi keluarga yang terpisah di dua negara untuk bersatu kembali.
Sayangnya, bangunan ini sudah lama tak digunakan.
Pada lantai atas gedung terdapat pameran kecil tentang sejarah JSA, termasuk beberapa insiden di mana pembelot atau tentara tewas.
Ada film pendek, display, dan memorabilia yang menggambarkan cerita Perang Korea.
Sementara itu, lantai dasar dari Freedom House disediakan toko suvenir yang menawarkan pakaian, buku, dan memorabilia lainnya.
Oya, sebelum berkunjung ke JSA, ada banyak ketentuan yang musti kamu patuhi.
Semua wisatawan harus melakukan perjalanan dengan sebuah perusahaan tur terdaftar dan harus mendaftar untuk tur setidaknya dua hari sebelumnya.

Kamu harus mengirim gambar paspor saat mendaftar dan membawanya ketika tur.
Pengunjung harus mengenakan pakaian sederhana (tidak boleh mengenakan celana pendek, kaos tanpa lengan, atau sepatu terbuka) dan tidak boleh berinteraksi dengan tentara Korea Utara sama sekali.
Anak-anak di bawah usia 11 tidak diperbolehkan ikut tur, juga warga negara Afghanistan, Pakistan, Kuba, Irak, Iran, Sudan, Suriah, atau Libya.
Biaya tiket berkunjung ke JSA mencapai 85.000 won setara Rp 1 juta untuk hari kerja.
Sementara sabtu dikenakan biaya 90.000 won setara Rp 1,1 juta.
Fasilitas yang didapatkan seperti transportasi, pemandu wisatam dan makan siang.