Breaking News:

5 'Kebodohan' yang Dilakukan McDonald Selama Bertahun-tahun, Termasuk Maskot yang Lebih Mirip. . .

Siapa yang pernah menyangka perusahaan sekelas McDonald sebagai perusahaan waralaba yang tersebar di seluruh dunia juga bisa melakukan 'kebodohan?'

Editor: Sri Juliati
dailymail.co.uk
McDonalds 

TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa yang pernah menyangka perusahaan sekelas McDonald sebagai perusahaan waralaba yang tersebar di seluruh dunia juga bisa melakukan 'kebodohan?'

Dilansir dari notcommonmedia.com, inilah lima kebodohan yang dilakukan McDonald's selama bertahun-tahun:

1. Ronald McDonald

(mcdonalds.wikia.com)

Maskot korporat untuk restoran keluarga yang mirip dengan Joker atau pembunuh berantai dari film horor yang mengerikan.

Dia takut celana orang dewasa, dan anak-anak juga tidak liar tentang dia.

Sangat mudah untuk melihat mengapa McDonald's perlahan-lahan meremehkan karakter menyeramkan ini.

Dia sepertinya akan membunuhmu atau menaruh sesuatu yang sangat jahat di burgernya.

2. McDonald's tidak tahu berapa jumlah burger yang terjual

(mcdonalds.com)

The Wall Street Journal melaporkan kembali pada 2013, McDonald's belum menghitung jumlah burger yang terjual sejak tahun 1994.

Terakhir kali ada orang yang mencoba mengetahui berapa burger yang dijual di bawah Golden Arches 2013 ketika jumlahnya dipatok pada 300 miliar.

2 dari 3 halaman

Jadi, alasan sebenarnya mengapa McDonald's mengatakan "miliaran dan miliaran" mengindikasikan,karyawannya tidak dapat menghitung.

3. McDonald's pernah mencoba menjual nanas di atas roti sebagai "burger"

(thedailymeal.com)

Kembali pada tahun 1960an, pendiri McDonald's Roy Kroc secara serius mempertimbangkan untuk memasarkan sesuatu yang disebut Hula Burger.

Hula Burger adalah sepotong nanas panggang dan beberapa keju di atas roti.

Untungnya pimpinan yang bijak dihadirkan dan mereka mulai menjual Fillet O Fish sebagai gantinya.

4. McDonald's pernah mencoba menjual sesuatu yang disebut McPizza

(thrillist.co)

Kembali di tahun 1980an dan 1990an, McDonald's mencoba menjual pizza, spaghetti bahkan lasagna di beberapa restorannya di AS.

Manajemen perusahaan terkejut ketika tidak ada yang mau membeli makanan Italia di McDonald's.

Yang lebih buruk lagi, mereka mengira ada orang yang mau membayar untuk membeli McPizza.

Orang yang paling tidak menyukai McPizza adalah pemilik waralaba McDonald's sendiri.

Dia akhirnya harus membayar 50 ribu dolar AS (sekitar Rp 677 juta) masing-masing untuk oven pizza yang tidak pernah mereka gunakan.

3 dari 3 halaman

Manajemen perusahaan menghapus McPizza tak lama setelah membuat pemilik waralaba membeli oven.

5. McDonald's pikir mengganti kasir dengan layar sentuh akan meningkatkan pelayanan pelanggan

CEO McDonald's Steve Easterbrook mempromosikan "Pengalaman Masa Depan" di mana pelanggan memesan makanan dengan menyentuh gambar-gambar menu makanan seperti game Candy Crush raksasa.

Pengalaman meliputi "layanan meja" di McDonald's, sesuatu yang tidak seorangpun mencarinya, dan menggunakan pencari digital untuk menemukan pesananmu.

Yang paling buruk, Easterbrook berpikir membiarkanmu memesan Big Mac melalui tablet raksasa akan membuat burgernya lebih mirip restoran berkualitas seperti Chipotle atau Panera Bread.

Padahal, jika orang menginginkan kualitas, mereka tidak akan berada di McDonald's.

Dengan kima hal tersebut, mungkin saja McDonald's melakukan beberapa kesalahan dalam manajemennya.

Namun, hingga saat ini restoran McDonald's tetap berkembang.

Mungkin kamu adalah satu penggemar McDonlad's yang sering memesan menu-menu favorit dalam restoran tersebut.

Berita ini sudah dimuat di Intisari.grid.id dengan judul Perusahaan Waralaba Sekelas McDonald's pun Ternyata Bisa Lakukan 'Kebodohan'! 5 Hal Ini Buktinya

Selanjutnya
Sumber: Grid.ID
Tags:
McDonaldRonald McDonaldTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved