Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Beruntung!
Mungkin kata itu yang tepat diberikan pada pria ini.
Bagaimana tidak, niatnya ingin memungut sampah yang dibuang wisatawan di hutan, pria ini malah mendapatkan harga yang tak ternilai.
Dilansir TribunTravel.com dari laman en.goodtimes.my, Mark Thompson, merupakan seorang pemburu harta karun amatir.
Pada 2016 lalu di berkunjung ke Sherwood Forest.
Merupakan hutan kerajaan yang terletak di Nottinghamshire, Inggris.
Hutan ini dikenal akan legenda Robin Hoodnya.

Thompson awalnya bekerja sebagai pelukis truk, sampai kemudian menemukan hobi baru sebagai pemburu harta.
Saat itu dia berkunjung ke hutan, untuk mencoba peruntungannya.
Menggunakan detektor logam, dia menelusuri hutan.

Berharap bisa menemukan barang berharga atau sampah yang dibuang wisatawan yang berkunjung ke hutan.
Sampai kemudian tanpa sengaja, alarm detektor logam berbunyi.
Awalnya dia berpikir jika itu sampah kaleng yang tertimbun tanah.

Butuh waktu beberapa menit untuk menggali tanah.
Dia kemudian menemukan sebuah cincin indah abad pertengahan yang tertimbun di dalam tanah.

Cincin itu diketahui berasal dari abad 14, dan memiliki harga jual mencapai USD 70 ribu setara Rp 910 juta.
Keyakinan mengenai cincin itu muncul, setelah melihat ukiran yang ada di sana.
Pada pinggiran cincin, ada ukiran bayi Kristus dan orang suci perempuan di sisi lain.

Selain itu pada ujung cincin dihiasi dengan safir yang berharga.
Segera Thompson membersihkan cincin dengan air minun yang dia bawa.
"Saya langsung menelepon teman saya untuk membantu mengidentifikasi cincin," katanya.

Thompson menambahkan, "Seumur hidup aku tak pernah membayangkan penemuan ini. Siapa yang dapat menyangka, sebuah cincin bisa mengubah hidup seseorang."
Setelah penemuan itu, Thompson menyerahkan cincin pada pihak museum untuk dilakukan tes.
Dot Boughton, petugas museum, menegaskan cincin itu telah menjalani tes di British Museum dan kasus telah disebut koroner sehingga dapat secara resmi diklasifikasikan sebagai harta karun.
Pihak museum saat ini tengah mengidentifikasi.

Satunya mengenai kemungkinan jika cincin itu milik mantan Uskup agung Canterbury William Wytlesey yang meninggal pada 1374.
Setelah mendapat informasi mengenai keaslian cincin itu, Thompson berniat menjualnya.
Dengan uang yang didapat dari penemuannya itu, dia berharap bisa menbeli rumah baru atau pindah ke tempat yang lebih baik.