Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Apa yang kamu rasakan saat melihat mobil-mobil tak terpakai selama bertahun-tahun?
Pasti penasaran sekaligus merasa sayang karena sudah tak bisa dipakai.
Tapi apa jadinya jika kumpulan mobil-mobil tua ditemukan di tengah hutan?
Mungkin bakal ngeri jadinya.
Inilah yang terjadi di Belgia.
Dikutip TribunTravel.com dari laman themindcircle.com, sekumpulan mobil-mobil tua ditinggalkan di tengah-tengah hutan di Belgia bagian selatan, tepatnya di dekat desa Chatillon.
Hal ini mengingatkan adanya kemacetan yang mampu bikin bulu kuduk berdiri.
Kumpulan ini pun menjadi makam mobil-mobil tua yang diperkirakan dibuat setelah Perang Dunia II dan dimiliki oleh tentara-tentara Amerika Serikat yang berbasis di Belgia Selatan saat itu.
Konon katanya, tentara militer dikirim kembali ke Amerika Serikat setelah perang.
Namun, biaya untuk pengiriman mobil waktu itu terbilang mahal, sehingga perwira-perwira militer memutuskan untuk mengendarai mobil di sebuah hutan di Belgia.
Kemudian, satu demi satu mobil dibawa ke atas bukit lalu diparkir dengan sempurna agar tidak terlihat dari dunia luar.
Katanya pula, setiap tentara yang ingin memiliki atau mengambil kembali mobil tersebut harus menanggung sendiri biaya pengiriman dan oleh karena itu tidak ada mobil yang diambil.
Seiring tahun-tahun berlalu, adanya korosi membuat mobil-mobil ini 'membusuk' dan dari empat kuburan mobil di Chatillon, ada beberapa mobil yang dicuri oleh kolektor dan penduduk lokal.
Suasana mengerikan berasal dari banyaknya ranting dan cabang pohon, serta rumput dan lumut yang memenuhi badan mobil.
Oleh karenanya, banyak mobil yang kaca-kacanya pecah, bodinya penyok dan penuh karat.
Deretan mobil-mobil yang ditinggalkan ini malah tampak seperti suasana macet.
Hal inilah yang menambah kesan menyeramkan.
Sebenarnya, mobil-mobil tua terbengkalai ini telah dipindahkan dari hutan itu untuk alasan lingkungan.
Namun, Urbex Photography telah berhasil mengabadikan kuburan mobil-mobil ini sebelum dipindah.
Foto ini dipimpin oleh fotografer Rosanne de Lange, Theo van Vliet, dan Marcel Wiegerinck.