Breaking News:

Selain Carica, Kini Kamu Bisa Bawa Pulang Manisan Cabai dari Dieng! Berani Cicip?

Kini ada satu buah tangan lagi dari Dieng yang membuat penasaran, baik rasa dan bentuknya. Ya, produk itu bernama Manisan Cabe.

Editor: Sri Juliati
KOMPAS.com/NAZAR NURDIN
Oleh-oleh Manisan Cabe dari Dieng. Manisan cabe ini mulai diproduksi oleh PT Yuasa Food, salah satu produsen pembuat oleh-oleh di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Buah tangan dari dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah memang akrab dengan buah carica yang diolah menjadi manisan, sirup hingga produk lain.

Namun, kini ada satu buah tangan lagi dari Dieng yang membuat penasaran, baik rasa dan bentuknya.

Ya, produk itu bernama Manisan Cabe.

Manisan cabai ini mulai diproduksi oleh PT Yuasa Food, produsen pembuat oleh-oleh di Kabupaten Wonosobo.

Manisan cabai memanfaatkan banyaknya cabai merah yang ada di Dieng.

Dilihat dari bentuknya, cabai dieng berbeda dari kebanyakan cabai dari daerah lain.

Cabai di Dieng berukuran besar. Biasanya cabai dipetik ketika berwarna hijau, lalu dijual ke Bandung, Jawa Barat.
Namun untuk menjadi manisan, hanya cabai merah atau yang sudah matang yang dapat dijadikan manisan.


Cabai di Dieng berukuran besar. Biasanya cabai dipetik ketika berwarna hijau, lalu dijual ke Bandung, Jawa Barat.
Cabai di Dieng berukuran besar. Biasanya cabai dipetik ketika berwarna hijau, lalu dijual ke Bandung, Jawa Barat. (KOMPAS.com/NAZAR NURDIN)

Proses produksi manisan cabai itu sederhana.

Cabai merah yang rata-rata berukuran jumbo dipisahkan dari bijinya.

Kulit cabai yang berwarna merah lalu dipotong-potong, diolah menjadi manisan.

2 dari 3 halaman

Biji cabai kemudian dikembalikan ke penduduk untuk kembali ditanam di ladang pertanian.

Meski isinya dipisah, namun sensasi pedasnya masih terasa.

Pedas kulit cabai memang terasa saat dikunyah, namun sesampainya di perut, badan terasa lebih hangat.

Direktur Yuasa Food, Trisila Juwantara mengatakan, manisan cabai merupakan satu-satunya minuman yang diproduksi dari dataran tinggi di Dieng.

Manisan cabai sangat cocok bagi para sopir, penyuka travas, hingga mereka yang suka mencari tantangan.


Oleh-oleh Manisan Cabe dari Dieng. Manisan cabe ini mulai diproduksi oleh PT Yuasa Food, salah satu produsen pembuat oleh-oleh di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Oleh-oleh Manisan Cabe dari Dieng. Manisan cabe ini mulai diproduksi oleh PT Yuasa Food, salah satu produsen pembuat oleh-oleh di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. (KOMPAS.com/NAZAR NURDIN)

"Cabai khas Dieng ini ukurannya besar-besar, isinya dikembalikan ke petani."

"Dulu gak kepakai, sekarang bernilai guna," kata Trisila pertengahan November 2017.

Menurut dia, cabai dieng punya kekhasan tersendiri.

Meski memiliki rasa pedas, namun di perut tidak terasa sakit.

Manisan cabai pun terus diproduksi karena stok cabai yang terjaga di Dieng.

3 dari 3 halaman

Produksi akan berhenti jika stok barang sampai 2.000 botol.

"Cabai dieng ini pedes, tapi tidak sakit di perut," tambahnya.


Oleh-oleh Manisan Cabe dari Dieng. Manisan cabe ini mulai diproduksi oleh PT Yuasa Food, salah satu produsen pembuat oleh-oleh di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Oleh-oleh Manisan Cabe dari Dieng. Manisan cabe ini mulai diproduksi oleh PT Yuasa Food, salah satu produsen pembuat oleh-oleh di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. (KOMPAS.com/NAZAR NURDIN)

Sejumlah wisatawan juga ikut merasakan sensasi minum manisan cabai itu.

Rata-rata mereka tidak kepedasan ketika menyantap cabai dalam kemasan itu.

Namun hanya sebagian wisatawan yang berani makan manisan cabe.

Selebihnya mereka memilih menyantap carica, yang merupakan buah tangan khas dari Dieng.

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Ada Manisan Cabe di Dieng, Berani Coba?

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
DiengTribunTravel.com Sumur Jalatunda Museum Kailasa Telaga Merdada
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved