TRIBUNTRAVEL.COM - Buah tangan dari dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah memang akrab dengan buah carica yang diolah menjadi manisan, sirup hingga produk lain.
Namun, kini ada satu buah tangan lagi dari Dieng yang membuat penasaran, baik rasa dan bentuknya.
Ya, produk itu bernama Manisan Cabe.
Manisan cabai ini mulai diproduksi oleh PT Yuasa Food, produsen pembuat oleh-oleh di Kabupaten Wonosobo.
Manisan cabai memanfaatkan banyaknya cabai merah yang ada di Dieng.
Dilihat dari bentuknya, cabai dieng berbeda dari kebanyakan cabai dari daerah lain.
Cabai di Dieng berukuran besar. Biasanya cabai dipetik ketika berwarna hijau, lalu dijual ke Bandung, Jawa Barat.
Namun untuk menjadi manisan, hanya cabai merah atau yang sudah matang yang dapat dijadikan manisan.
Proses produksi manisan cabai itu sederhana.
Cabai merah yang rata-rata berukuran jumbo dipisahkan dari bijinya.
Kulit cabai yang berwarna merah lalu dipotong-potong, diolah menjadi manisan.
Biji cabai kemudian dikembalikan ke penduduk untuk kembali ditanam di ladang pertanian.
Meski isinya dipisah, namun sensasi pedasnya masih terasa.
Pedas kulit cabai memang terasa saat dikunyah, namun sesampainya di perut, badan terasa lebih hangat.
Direktur Yuasa Food, Trisila Juwantara mengatakan, manisan cabai merupakan satu-satunya minuman yang diproduksi dari dataran tinggi di Dieng.
Manisan cabai sangat cocok bagi para sopir, penyuka travas, hingga mereka yang suka mencari tantangan.
"Cabai khas Dieng ini ukurannya besar-besar, isinya dikembalikan ke petani."
"Dulu gak kepakai, sekarang bernilai guna," kata Trisila pertengahan November 2017.
Menurut dia, cabai dieng punya kekhasan tersendiri.
Meski memiliki rasa pedas, namun di perut tidak terasa sakit.
Manisan cabai pun terus diproduksi karena stok cabai yang terjaga di Dieng.
Produksi akan berhenti jika stok barang sampai 2.000 botol.
"Cabai dieng ini pedes, tapi tidak sakit di perut," tambahnya.
Sejumlah wisatawan juga ikut merasakan sensasi minum manisan cabai itu.
Rata-rata mereka tidak kepedasan ketika menyantap cabai dalam kemasan itu.
Namun hanya sebagian wisatawan yang berani makan manisan cabe.
Selebihnya mereka memilih menyantap carica, yang merupakan buah tangan khas dari Dieng.
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Ada Manisan Cabe di Dieng, Berani Coba?